Duduk Perkara Bentrokan Mencekam 2 Ormas di Bekasi Dipicu Tagihan Uang Kopi
D'On, Bekasi (Jabar),- Organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terlibat bentrokan di kawasan Jalan Ngurah Rai, Bintara, Bekasi Barat. Polisi turun tangan memediasi.
Polisi kemudian meminta keterangan kedua pimpinan ormas tersebut. Polisi mengumpulkan sejumlah fakta.
Polisi menyebut bentrokan diduga dipicu tagihan pembayaran uang kopi. Akibat bentrokan itu, dua orang terluka dan 4 sepeda motor dibakar.
Berikut ini duduk perkara bentrokan mencekam 2 Ormas di Bekasi dipicu tagihan uang kopi:
Pimpinan Ormas Diamankan
Saat ini pihak kedua belah kelompok telah dibawa ke Polsek Bekasi Kota untuk dimintai keterangan.
"Ini lagi klarifikasi. Tadi di lokasi mereka sudah selesai, tapi yang di bawahnya kan belum. Pada ngumpul-ngumpulin massa. Nah, jadi ini pimpinan-pimpinannya ada di Polsek ini, lagi diklarifikasi," kata Penjabat Sementara Kasi Humas Polsek Bekasi Kota Aiptu Jajat Sudrajat ketika dihubungi, Kamis (21/5/2020).
Tawuran terjadi pada waktu petang menjelang buka puasa. Jajat mengatakan tawuran kemungkinan terjadi akibat permasalahan tongkrongan antarkelompok.
"Pemicunya biasalah namanya tongkrongan, tempat-tempat tongkrongan. Ini lagi diklarifikasi," ujar Jajat.
Kedua belah pihak telah diamankan jajaran Polsek Bekasi Kota. Proses pemeriksaan masih berlanjut.
"Sudah, sudah (diamankan)," kata Jajat.
Awal Mula Bentrokan
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menjelaskan, bentrokan di antara kedua kelompok ormas itu diawali karena adanya pengeroyokan di warung kopi yang dilakukan oleh salah satu kelompok ormas pada Kamis (21/5) pukul 02.30 WIB.
Menurutnya, kelompok ormas itu tak terima karena ditagih uang untuk membayar kopi.
"Saudara Totok buka warung kopi di Bintara, Bekasi, dekat posnya Pemuda Pancasila. Ternyata setiap malam anggota Pemuda Pancasila yang di pos selalu pesan kopi lebih dari 6 gelas, tapi tidak mau membayar. Karena situasi lagi sepi dampak Corona ini, saudara Totok minta uang kopi dan terjadi adu mulut sehingga saudara Iwan marah dan menendang saudara Toto. Kemudian saudara Totok membanting saudara Iwan yang mengakibatkan kepalanya luka," ujar Erma dalam keterangannya, Kamis (21/5/2020).
"Selanjutnya, sekitar 3 orang Pemuda Pancasila mengeroyok saudara Totok. Pada saat pengeroyokan tersebut, Pemuda Pancasila mengeluarkan kalimat menantang organisasi silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Pada pukul 03.00 WIB, dilaksanakan mediasi dan perdamaian oleh kedua belah pihak dengan menandatangani surat perdamaian dan dokumentasi," sambungnya.
2 Orang Luka dan 4 Motor Dibakar
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menuturkan tawuran kembali terjadi pada Kamis sore harinya. Saat itu, kata dia, polisi sempat menangkap pelaku dan sudah dilakukan mediasi.
"Pada pukul 17.00 sampai dengan 18.00 WIB, di Polsek Bekasi Kota telah dilakukan mediasi terhadap ormas PP dan ormas PSHT, dan sudah terjadi kesepakatan damai," ujar Erma.
Namun, pada pukul 18.00 WIB, bentrokan kembali terjadi di lokasi yang sama. Para pelaku saling serang hingga mengakibatkan 2 orang mengalami luka.
"Atas kejadian tersebut, 2 orang alami luka dan tidak ada korban jiwa serta kerugian berupa 4 unit kendaraan roda 2 (terbakar)," katanya.
Erna menyebut situasi saat ini sudah kondusif. Serta arus lalu lintas kembali lancar.
"Saat ini situasi di lokasi sudah dapat dikendalikan dan arus lalu lintas berjalan lancar," pungkasnya.
Kronologi Peristiwa
Polisi mengungkap penyebab terjadinya tawuran di antara dua massa ormas di Bintara, Bekasi Barat. Polisi menyebut bentrok itu dipicu karena salah satu ormas tidak terima rekannya dikeroyok.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing mengungkap bentrokan terjadi akibat adanya pengeroyokan di warung salah satu anggota ormas pada Kamis (21/5) dini hari. Peristiwa itu terjadi di warung kopi yang berlokasi di Bintara, Bekasi Barat.
"Pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 2020, pukul 02.30 WIB, telah terjadi Pengeroyokan Saudara Totok (pemilik warung) yang dilakukan oleh Saudara.
Iwan cs (Pemuda Pancasila)," kata Erna dalam keterangannya, Kamis (21/5).
Erna menyebut warung itu berlokasi di dekat salah satu ormas yang bentrokan. Kejadian bermula saat anggota ormas tidak mau membayar kopi yang telah dipesan.
"Ternyata setiap malam anggota Pemuda Pancasila yang di pos selalu pesan kopi lebih dari 6 gelas tapi tidak mau membayar. Karena situasi lagi sepi dampak Corona ini saudara Totok minta uang kopi dan terjadi adu mulut sehingga saudara Iwan marah dan menendang saudara Totok, kemudian saudara Totok membanting saudara Iwan yang mengakibatkan kepalanya luka," katanya.
"Selanjutnya, sekitar 3 orang Pemuda Pancasila mengeroyok saudara Totok. Pada saat pengeroyokan tersebut, Pemuda Pancasila mengeluarkan kalimat menantang organisasi silat Setia Hati Terate," jelasnya.
Sekitar pukul 03.00, sempat dilakukan mediasi di antara kedua belah pihak. Mereka berjanji saling berdamai.
"Dilaksanakan mediasi dan perdamaian oleh kedua belah pihak dengan menandatangani surat perdamaian dan dokumentasi," ungkapnya.
Namun, pada sore harinya, bentrokan di antara dua kelompok itu tak terelakkan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat. Bentrokan berlangsung hingga menjelang buka puasa.
"Para anggota silat Setia Hati Terate mendatangi TKP dan mencari pelaku dari Pemuda Pancasila sehingga terjadi konsentrasi massa dari anggota silat Persaudaraan Setia Hati Terate di lokasi," katanya.
Polisi sempat mengamankan pelaku, namun bentokan kembali terjadi pada malam harinya.
Sejumlah Orang Ditangkap
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman membenarkan adanya kejadian itu. Arman menyebut pihaknya telah mengamankan sejumlah orang terkait bentrokan tersebut.
"Sudah ada yang diamankan, nanti akan dirilis," kata Kompol Arman dinukil dari detik.com, Jumat (22/5/2020).
Arman mengatakan yang terjadi adalah penyerangan oleh kelompok ormas A ke ormas B.
"Sebetulnya itu bukan bentrok, tetapi mungkin bisa kami katakan friksi. Sebab, yang kelompok B ini diem, tetapi kelompok A yang menyerang," jelas Arman.
Massa kelompok A membakar dan merusak sejumlah motor. Tidak hanya itu, massa juga merusak sejumlah warung milik warga di lokasi tersebut.
"Ada 4 motor yang dibakar, kemudian ada 9 motor yang dirusak, warung dirusak," kata Arman.
Berdasarkan data yang dilansir dari detik.com motor yang dibakar dan dirusak di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai ialah Honda CBR bernopol AE-5863, RX King berpelat nomor K-3231-WM, motor Yamaha Vixion bernopol B-3049-FHD, Yamaha Jupiter bernopol AD-6760-KN, dan Satria FU bernopol B-3171.
Kemudian, warung yang dirusak adalah warung 'Bakso Wonogiri' dan sebuah toko mainan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
sumber: detik.com