Kekasih Gelap Bantai Ibu Muda dan Anaknya Menggunakan Palu
D'On, Temanggung (Jateng),- Polisi menangkap pelaku pembantaian terhadap ibu muda beserta anak balitanya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pelaku tidak lain adalah kekasih gelap korban yang datang untuk menanyakan tentang status hubungan mereka.
Pelaku diketahui bernama Sup (38) alias Gareng, warga Desa Tleter, RT 01 RW 01, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Buruh pembuatan batako ini belum pernah memiliki catatan hukum.
Sementara korban adalah Er (25), warga Desa Tleter, RT 02 RW 01, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung; serta anaknya NVA (5). Er saat ini masih belum sadar dan dirawat di RST Magelang, sementara anaknya meninggal dunia.
Kapolres Temanggung AKBP Muhammad Ali mengatakan kronologi peristiwa itu terjadi pada Rabu 13 Mei sekira pukul 04.30 WIB. Tersangka pergi dari rumahnya dan menuju tempat kerjanya pembuatan batako untuk mengambil palu.
"Lalu tersangka menunggu nenek korban pergi Salat Subuh. Setelah melihat nenek korban pergi Salat Subuh, tersangka masuk ke rumah korban yang tidak dikunci dan kemudian mengunci pintu," beber Ali, Kamis 14 Mei 2020.
"Lalu tersangka masuk ke kamar korban yang mana di kamar korban tersebut terdapat korban dan anaknya yang sedang tertidur. Lalu tersangka menanyakan kepada korban kepastian hubungan antara tersangka dan korban," terangnya.
Dalam kesempatan itu, korban tidak memberikan jawaban yang jelas hingga memicu kemarahan pelaku. Seketika dia melayangkan pukulan ke korban menggunakan palu yang telah disiapkan.
"Korban tidak memberikan kepastian tersebut, lalu tersangka marah dan memukul kepala korban dengan palu sebanyak empat kali ke arah kepala," tambahnya.
"Kemudian anak korban bangun sambil menangis dan oleh tersangka dipukul dengan palu sebanyak dua kali ke arah kepala. Lalu tersangka memukul lagi korban ke arah kepala sebanyak empat kali," ungkapnya.
Setelah memastikan korban dan anaknya tidak bergerak, tersangka keluar rumah lewat pintu belakang. Tak berselang lama, nenek korban tiba di rumah setelah melaksanakan Salat Subuh.
"Lalu sekira pukul 05.00 WIB, nenek korban pulang ke rumah, namun pintu rumah terkunci. Setelah diketuk-ketuk tidak ada yang membukakan, nenek korban masuk lewat pintu belakang," tutur dia.
Saat masuk ke rumah, perempuan itu terkejut melihat korban dan anaknya tergeletak berlumuran darah. Seketika, dia berteriak minta tolong hingga warga berdatangan.
"Korban dan anaknya sudah tergeletak di kamar dengan bersimbah darah. Lalu nenek korban berteriak dan datang warga yang kemudian membawa korban beserta anaknya ke RSUD Temanggung untuk dilakukan perawatan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kaloran," tutupnya.
(mond/okezone)
Pelaku diketahui bernama Sup (38) alias Gareng, warga Desa Tleter, RT 01 RW 01, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Buruh pembuatan batako ini belum pernah memiliki catatan hukum.
Sementara korban adalah Er (25), warga Desa Tleter, RT 02 RW 01, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung; serta anaknya NVA (5). Er saat ini masih belum sadar dan dirawat di RST Magelang, sementara anaknya meninggal dunia.
Kapolres Temanggung AKBP Muhammad Ali mengatakan kronologi peristiwa itu terjadi pada Rabu 13 Mei sekira pukul 04.30 WIB. Tersangka pergi dari rumahnya dan menuju tempat kerjanya pembuatan batako untuk mengambil palu.
"Lalu tersangka menunggu nenek korban pergi Salat Subuh. Setelah melihat nenek korban pergi Salat Subuh, tersangka masuk ke rumah korban yang tidak dikunci dan kemudian mengunci pintu," beber Ali, Kamis 14 Mei 2020.
"Lalu tersangka masuk ke kamar korban yang mana di kamar korban tersebut terdapat korban dan anaknya yang sedang tertidur. Lalu tersangka menanyakan kepada korban kepastian hubungan antara tersangka dan korban," terangnya.
Dalam kesempatan itu, korban tidak memberikan jawaban yang jelas hingga memicu kemarahan pelaku. Seketika dia melayangkan pukulan ke korban menggunakan palu yang telah disiapkan.
"Korban tidak memberikan kepastian tersebut, lalu tersangka marah dan memukul kepala korban dengan palu sebanyak empat kali ke arah kepala," tambahnya.
"Kemudian anak korban bangun sambil menangis dan oleh tersangka dipukul dengan palu sebanyak dua kali ke arah kepala. Lalu tersangka memukul lagi korban ke arah kepala sebanyak empat kali," ungkapnya.
Setelah memastikan korban dan anaknya tidak bergerak, tersangka keluar rumah lewat pintu belakang. Tak berselang lama, nenek korban tiba di rumah setelah melaksanakan Salat Subuh.
"Lalu sekira pukul 05.00 WIB, nenek korban pulang ke rumah, namun pintu rumah terkunci. Setelah diketuk-ketuk tidak ada yang membukakan, nenek korban masuk lewat pintu belakang," tutur dia.
Saat masuk ke rumah, perempuan itu terkejut melihat korban dan anaknya tergeletak berlumuran darah. Seketika, dia berteriak minta tolong hingga warga berdatangan.
"Korban dan anaknya sudah tergeletak di kamar dengan bersimbah darah. Lalu nenek korban berteriak dan datang warga yang kemudian membawa korban beserta anaknya ke RSUD Temanggung untuk dilakukan perawatan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kaloran," tutupnya.
(mond/okezone)