Jenderal Muda Polri Bekerja Dalam Senyap Dengan Hasil Maksimal
D'On, Bandung (Jabar),- Bareskrim Polri di bawah Komando Komjen Pol Listyo Sigit baru-baru ini meraih penilaian positif dari masyarakat Indonesia.
Hal itu diperkuat dengan hasil survei Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (LEMKAPI) yang membuktikan kinerja Bareskrim Polri selama ini sangat memuaskan.
Sudah lebih empat bulan memimpin Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit telah membuktikan kepada publik bahwa ia yang sanggup menjawab segala persoalan yang selama ini menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ bagi Bareskrim Polri.
Dimulai dari membongkar misteri kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan; membantu Polda Sumatera Utara mengungkap dalang pembunuhan terhadap Hakim PN Medan; dugaan korupsi PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang merugikan negara hingga Rp.37 Triliun, menangkap sejumlah Bandar Narkoba Jaringan Internasional, menekan laju penyebaran Hoax di medsos, hingga menjadi Avant Garde dalam upaya mengatasi kelangkaan Bapokting (Bahan Pokok Penting) selama Pandemi Covid-19.
Sederet capaian positif Bareskrim Polri di atas adalah sejumlah indikator yang memperkuat public trust terhadap institusi Polri.
Survei yang dilakukan LEMKAPI ini dilakukan pada tanggal 16 s/d 30 April 2020 dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan jumlah sampel 750 Responden yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat dengan Margin Eror 3,7 %. Dan hasilnya 81,9% masyarakat Indonesia mengaku puas dengan kinerja Bareskrim Polri dan jajarannya di seluruh Polda 34 Provinsi.
Apresiasi datang dari kelompok milenial. Adalah Rizqi Fathul Hakim, Aktifis Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) dan Direktur Kajian Strategis Tjokroaminoto Institute. Ia menyebut bahwa selama Komjen Pol Listyo Sigit menjadi Kabareskrim, apa yang selama ini menjadi kegelisahannya selaku aktifis dan mahasiswa, sedikit banyaknya telah terjawab.
“Setelah melihat hasil survei LEMKAPI, saya dan kawan-kawan yakin bahwa Bareskrim Polri bisa meraih hasil yang lebih baik dari ini. Semenjak Bareskrim Polri dikomandoi oleh Komjen Listyo Sigit, kami sudah bersinergi dalam dua krisis besar. Pertama adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Bogor, dan kedua adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan selama Pandemi Covid-19. Harapan kami ke depan, Bareskrim Polri tetap konsisten dan komitmen menjalankan tugasnya,” paparnya.
Menurut Rizqi, Jenderal kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 ini adalah pribadi yang dikenal ramah, santun dan lembut. Tidak banyak bicara, tapi nyata bekerja. Bukan tipikal pemimpin yang kemana-pun dia pergi selalu disorot kamera dan dikerumuni para kuli tinta.
“Dia adalah Jenderal Bintang Tiga yang selalu hadir di tengah masyarakat dengan Karakter seorang Prajurit yang selalu melindungi, mengayomi dan melayani. Dia adalah Jenderal muda sederhana yang banyak memberikan inspirasi kepada kelompok milenial agar terus konsisten meneruskan cita-cita para pendiri bangsa,” ujarnya.
Semenjak dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kabareskrim pada tanggal 16 Desember 2019, sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Solo, Ajudan Presiden Joko Widodo, Kapolda Banten dan Kadiv Propam Mabes Polri. Ketika menjabat sebagai Kapolda Banten, lulusan Akpol 1991 dan peraih gelar Master Universitas Indonesia ini adalah sosok yang dikenal akrab dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, aktifis pemuda, dan masyarakat Banten.
Kemampuannya dalam mendengar dan berdialog dari pintu ke pintu terbukti mampu menyatukan semua elemen masyarakat di Provinsi Banten. Kata kunci yang selalu dipegang kemana-pun dia berlabuh adalah niat yang tulus dan kuat dalam menjalankan tugas negara. Dia selalu memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat.
(mond/pjk)
Hal itu diperkuat dengan hasil survei Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (LEMKAPI) yang membuktikan kinerja Bareskrim Polri selama ini sangat memuaskan.
Sudah lebih empat bulan memimpin Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit telah membuktikan kepada publik bahwa ia yang sanggup menjawab segala persoalan yang selama ini menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ bagi Bareskrim Polri.
Dimulai dari membongkar misteri kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan; membantu Polda Sumatera Utara mengungkap dalang pembunuhan terhadap Hakim PN Medan; dugaan korupsi PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang merugikan negara hingga Rp.37 Triliun, menangkap sejumlah Bandar Narkoba Jaringan Internasional, menekan laju penyebaran Hoax di medsos, hingga menjadi Avant Garde dalam upaya mengatasi kelangkaan Bapokting (Bahan Pokok Penting) selama Pandemi Covid-19.
Sederet capaian positif Bareskrim Polri di atas adalah sejumlah indikator yang memperkuat public trust terhadap institusi Polri.
Survei yang dilakukan LEMKAPI ini dilakukan pada tanggal 16 s/d 30 April 2020 dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan jumlah sampel 750 Responden yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat dengan Margin Eror 3,7 %. Dan hasilnya 81,9% masyarakat Indonesia mengaku puas dengan kinerja Bareskrim Polri dan jajarannya di seluruh Polda 34 Provinsi.
Apresiasi datang dari kelompok milenial. Adalah Rizqi Fathul Hakim, Aktifis Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) dan Direktur Kajian Strategis Tjokroaminoto Institute. Ia menyebut bahwa selama Komjen Pol Listyo Sigit menjadi Kabareskrim, apa yang selama ini menjadi kegelisahannya selaku aktifis dan mahasiswa, sedikit banyaknya telah terjawab.
“Setelah melihat hasil survei LEMKAPI, saya dan kawan-kawan yakin bahwa Bareskrim Polri bisa meraih hasil yang lebih baik dari ini. Semenjak Bareskrim Polri dikomandoi oleh Komjen Listyo Sigit, kami sudah bersinergi dalam dua krisis besar. Pertama adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Bogor, dan kedua adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan selama Pandemi Covid-19. Harapan kami ke depan, Bareskrim Polri tetap konsisten dan komitmen menjalankan tugasnya,” paparnya.
Menurut Rizqi, Jenderal kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 ini adalah pribadi yang dikenal ramah, santun dan lembut. Tidak banyak bicara, tapi nyata bekerja. Bukan tipikal pemimpin yang kemana-pun dia pergi selalu disorot kamera dan dikerumuni para kuli tinta.
“Dia adalah Jenderal Bintang Tiga yang selalu hadir di tengah masyarakat dengan Karakter seorang Prajurit yang selalu melindungi, mengayomi dan melayani. Dia adalah Jenderal muda sederhana yang banyak memberikan inspirasi kepada kelompok milenial agar terus konsisten meneruskan cita-cita para pendiri bangsa,” ujarnya.
Semenjak dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sebagai Kabareskrim pada tanggal 16 Desember 2019, sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Solo, Ajudan Presiden Joko Widodo, Kapolda Banten dan Kadiv Propam Mabes Polri. Ketika menjabat sebagai Kapolda Banten, lulusan Akpol 1991 dan peraih gelar Master Universitas Indonesia ini adalah sosok yang dikenal akrab dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, aktifis pemuda, dan masyarakat Banten.
Kemampuannya dalam mendengar dan berdialog dari pintu ke pintu terbukti mampu menyatukan semua elemen masyarakat di Provinsi Banten. Kata kunci yang selalu dipegang kemana-pun dia berlabuh adalah niat yang tulus dan kuat dalam menjalankan tugas negara. Dia selalu memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat.
(mond/pjk)