Makin Panas, Joe Biden Sebut Trump Tidak Bisa Ambil Keputusan Besar Secara Bijak
D'On, Amerika Serikat,- Persaingan antara Joe Biden dengan Donlad Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat Tahun 2020 makin panas. Kedua calon makin gencar meyerang satu sama lain.
Terbaru, calon yang didukung oleh partai Demokrat Joe Biden menyindir Trump. Biden menilai calon petahan tersebut tak bisa mengamil keputusan besar untuk memutuskan kebijakannya.
"Kepresidenan itu lebih dari sekadar tweet dari kereta golf Anda. Itu membutuhkan tanggung jawab utama untuk mengambil keputusan terbesar di dunia. Donald Trump tidak siap untuk itu," kata Biden melalui akun Twitternya, Senin (25/5/2020).
Menurutnya, hanya dia yang bisa memenuhi kriteria tersebut. Dan karenanya, dia berjanji untuk melakukan hal itu jika menang pada pemilihan nanti.
"Saya berjanji akan melakukannya," kata Biden.
<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">The presidency is about a lot more than tweeting from your golf cart. It requires taking on the ultimate responsibility for the biggest decisions in the world. Donald Trump simply wasn’t prepared for that. I promise you I will be.</p>— Joe Biden (@JoeBiden) <a href="https://twitter.com/JoeBiden/status/1264706495096262662?ref_src=twsrc%5Etfw">May 24, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Untuk diketahui, calon presiden AS pada Pilpres 2020 tinggal dua orang saja, yakni Donald Trump dari partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat. Dukungan untuk kedua calon ini pun makin gencar.
Seperti Biden yang semakin kuat setelah mendapat dukungan dari mantan Presiden AS dua periode Barack Obama. Obama bahkan memuji Biden sebagai orang yang cocok untuk membawa AS keluar dari kegelapan.
"Joe mempunyai sikap dan pengalaman yang bisa memandu kita keluar dari masa kegelapan, dan menyembuhkan luka melalui jalan yang panjang. Dan saya tahu dia dikelilingi oleh orang-orang baik," kata Obama dalam sebuah rekaman video, seperti dilansir Associated Press, Rabu (15/4).
(mond/AP)