Apa Itu Telur Infertil dan Kenali Bahayanya Jika Dikonsumsi?
D'On, Jawa Barat,- Belakangan ini, telur infertil atau hatched egg (HE) kembali beredar di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya seperti di Jawa Barat, tepatnya di kompleks Pasak Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya. Baru-baru ini, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Tasikmalaya berhasil menemukan pedagang yang menjual telur infertil di pasar tersebut.
Padahal, penjualan telur infertil sudah dilarang oleh Pemerintah RI. Lebih lanjut, aturan tentang pelarangan penjualan telur tersebut juga telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang penyediaan, peredaran, dan pengawasan ayam RAS dan telur konsumsi.
Lantas, apa itu telur infertil dan apa bahayanya bagi kesehatan?
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, telur infertil merupakan telur yang tidak menetas atau sengaja tidak ditetaskan, oleh suatu perusahaan pembibitan ayam pedaging.
Mulanya, para pengusaha pembibitan akan melihat embrio telur melalui metode peneropongan atau candling. Adapun proses penetasan telur akan dilanjutkan jika embrio telur terlihat. Sementara jika embrio telur tak terlihat, maka penetasan akan dihentikan. Kemudian, telur-telur yang tidak terdapat embrio itulah yang disebut sebagai telur infertil.
Berbeda dari telur ayam pada umumnya, telur infertil akan mudah membusuk dalam waktu tujuh hari dalam suhu ruang. Selain itu, harga pasaran telur infertil juga jauh lebih murah, yakni hanya kisaran Rp4.000 hingga Rp7.000 per kilogramnya.
Di sisi lain, mengonsumsi telur infertil juga membahayakan bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan adanya penyemprotan zat kimia pada telur saat proses pembibitan. Lebih lanjut, zat kimia tersebut juga sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh kita.
Selain berbahaya bagi tubuh, proses penyemprotan telur inilah yang menjadi salah satu faktor dilarangnya penjualan telur infertil di masyarakat.
(mond/akurat)
Padahal, penjualan telur infertil sudah dilarang oleh Pemerintah RI. Lebih lanjut, aturan tentang pelarangan penjualan telur tersebut juga telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang penyediaan, peredaran, dan pengawasan ayam RAS dan telur konsumsi.
Lantas, apa itu telur infertil dan apa bahayanya bagi kesehatan?
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, telur infertil merupakan telur yang tidak menetas atau sengaja tidak ditetaskan, oleh suatu perusahaan pembibitan ayam pedaging.
Mulanya, para pengusaha pembibitan akan melihat embrio telur melalui metode peneropongan atau candling. Adapun proses penetasan telur akan dilanjutkan jika embrio telur terlihat. Sementara jika embrio telur tak terlihat, maka penetasan akan dihentikan. Kemudian, telur-telur yang tidak terdapat embrio itulah yang disebut sebagai telur infertil.
Berbeda dari telur ayam pada umumnya, telur infertil akan mudah membusuk dalam waktu tujuh hari dalam suhu ruang. Selain itu, harga pasaran telur infertil juga jauh lebih murah, yakni hanya kisaran Rp4.000 hingga Rp7.000 per kilogramnya.
Di sisi lain, mengonsumsi telur infertil juga membahayakan bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan adanya penyemprotan zat kimia pada telur saat proses pembibitan. Lebih lanjut, zat kimia tersebut juga sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh kita.
Selain berbahaya bagi tubuh, proses penyemprotan telur inilah yang menjadi salah satu faktor dilarangnya penjualan telur infertil di masyarakat.
(mond/akurat)