Berikut Rekam Jejak Mami Ariyani, Pemasok PSK ke Buronan FBI
D'On, Jakarta,- Jajaran Polda Metro Jaya menangkap penyuplai anak di bawah umur terhadap buronan Federal Bureau of Investigation (FBI), Russ Albert Medlin. Dia diketahui bernama Ariyana Ahmad (20) alias A.
Ariyana diketahui memiliki hubungan dengan Russ Albert Medlin sejak beberapa tahun terakhir. Keduanya saling kenal saat Ariyana masih bekerja di tempat hiburan malam.
"Iya pernah (hubungan badan) diakui semua, dulu 2017 masih kerja di tempat hiburan. Jadi, dia kan 2017 itu dia juga kerja di tempat hiburan di daerah Jakarta Barat. Jadi itulah pertama ia kenal dengan RAM. Dari situ sudah pernah juga dan dia juga ikut juga, maen juga saat itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dilansir dari merdeka.com, Minggu (21/6).
Sudah hampir tiga tahun tidak bertemu dengan pelaku, akhirnya pada Febuari 2020, ia kembali bertemu dengan Russ. Oleh karena itu, polisi masih mendalami lagi sudah sejak kapan Ariyana menyuplai anak di bawah umur kepada tersangka.
"Kemudian setelah itu lama enggak ketemu, ketemu lagi Febuari 2020. Sampai sekarang kita masih dalami dia dari mana dapat anak-anak di bawah umur ini, kita masih dalami lagi," ujarnya.
Diketahui, Ariyana mengaku mengantongi Rp 20 juta hasil dari menyuplai Pekerja Seks Komersial (PSK) di bawah umur. Salah satu pelanggannya Russ Albert Medlin, buronan FBI atas kasus yang serupa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menerangkan, Ariyana sejak Februari 2020 rutin mengantarkan gadis-gadis di bawah umur yang sesuai dengan kriteria Russ Albert Medlin. Sejauh ini, ada 10 gadis di bawah umur yang pernah ikut bekerja dengannya.
"Selama Februari 2020 dia (Ariyana) sudah menerima sekitar kurang lebih Rp 20 juta sebagai imbalan membawakan gadis di bawah umur ke RAM (Russ Albert Medlin)," ujar dia, Sabtu (20/6).
Polisi menangkap Ariyana saat bersembunyi di dalam bukit untuk menghindari kejaran polisi, sebelum akhirnya ditangkap di Kecamatan Banjasari, Kabupaten Lebak, Banten pada pukul 13.00 WIB.
Yusri mengatakan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan Ariyana sebelum penangkapan. Saat dilakukan pengerebekan, Ariyana kabur ke atas bukit.
"Memang saat mau dilakukan penangkapan, dia sempat melarikan diri ke atas bukit. Dari kecamatan itu naik ke atas sekitar 4 jam. Tapi sekarang sudah diamankan sekarang dalam perjalanan menuju Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," kata dia.
Dari hasil interogasi awal, pelaku berdiam diri di Banten sejak menjadi buron Polda Metro Jaya. Kala itu, dia diberitahu temannya sedang dicari-cari polisi usai ada WNA buron FBI yang ditangkap di Brawijaya, Jakarta Selatan.
"Semenjak mendengar kabar di media bahwa yang bersangkutan menjadi DPO Polda Metro Jaya, kemudian dia melarikan diri ke sana (Banten)," ujar dia.
(mond/merdeka)