Cekcok Karena Kesenggol, Pria ini Ditusuk Hingga Usus Terurai Keluar
D'On, Banjarmasin (Kalbar),- Keributan berdarah terjadi Kafe De Kopi Arwana di Jalan Pangeran Hidayatullah, Banua Anyar, pada Sabtu (13/6) sekitar pukul 21.30 Wita.
Korbannya salah seorang pengunjung kafe, M Syaifullah. Dia warga Pekapuran Raya Gang Melati 3. Pemuda 20 tahun itu mendapat luka tusuk di perut sebelah kiri hingga ususnya keluar.
Personel Polsek Banjarmasin Timur dan Satreskrim Polresta Banjarmasin pun mendatangi TKP. Beberapa saksi mata diperiksa. Tapi sampai dini hari, tak ditemukan siapa pelakunya.
Terlebih, sejumlah CCTV yang terpasang di penjuru kafe, ternyata tidak banyak membantu proses penyelidikan.
Karyawan kafe dan juru parkir, juga kompak mengaku tak melihat peristiwa. Alasannya, pengunjung sedang padat-padatnya. Kebanyakan remaja yang mengabaikan protokol kesehatan. Banyak yang tak mengenakan masker.
Informasi di lapangan, kafe ini kerap dikeluhkan warga sekitar. Ternyata, ini bukan keributan pertama. Pengunjung juga kerap membawa botol minuman keras dan senjata tajam.
Di wastafel kafe, polisi menemukan dua bilah sajam. Tapi tak bisa dipastikan milik pelaku. Kondisinya bersih, tanpa bercak darah.
Khairul, 21 tahun, tetangga korban menceritakan, mereka datang untuk menyambangi kawan-kawannya yang sedang nongkrong.
Nah, saat menuju meja kasir, ada yang menyenggol korban. Botol air mineral yang dibawa terjatuh. Remaja itu kemudian meminta maaf.
"Saya persis di belakang, mendengarnya meminta maaf. Tapi ia malah balas menyenggol. Sempat ribut, saya sudah berusaha melerai," kisah Khairul.
Setelah cekcok usai, korban turun ke lorong. Tiba-tiba saja terjadi penusukan. "Pandangan saya teralihkan. Jadi tak melihat langsung momen penikaman," tambahnya.
"Saya melihat korban terperosok di selokan sambil memegang perut dan berteriak meminta tolong. Menumpang mobil milik pengunjung lain, langsung diantarkan ke rumah sakit," kisahnya.
Apakah Khairul masih mengingat wajah lawan cekcok tersebut? Dia menggeleng. "Saya tak memperhatikan wajahnya. Seingat saya dia mengenakan kaus warna kuning," sebutnya.
Pengunjung kafe lainnya, melihat penusuk berlari keluar, sambil menenteng pisau. Tak ada yang berani mencegat.
"Jarak saya sekitar tiga meter. Pelaku langsung menyerang dan menusuk. Usianya kisaran remaja, pakai jaket biru muda," kata Sopia, salah satu pengunjung.
Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Susilo menyayangkan CCTV yang tak satu pun dalam keadaan berfungsi. "Kendati ada beberapa saksi, tak satu pun menjuru kepada pelaku. Korban sekarang masih ditangani medis," jelasnya.
(mond/prokal)
Korbannya salah seorang pengunjung kafe, M Syaifullah. Dia warga Pekapuran Raya Gang Melati 3. Pemuda 20 tahun itu mendapat luka tusuk di perut sebelah kiri hingga ususnya keluar.
Personel Polsek Banjarmasin Timur dan Satreskrim Polresta Banjarmasin pun mendatangi TKP. Beberapa saksi mata diperiksa. Tapi sampai dini hari, tak ditemukan siapa pelakunya.
Terlebih, sejumlah CCTV yang terpasang di penjuru kafe, ternyata tidak banyak membantu proses penyelidikan.
Karyawan kafe dan juru parkir, juga kompak mengaku tak melihat peristiwa. Alasannya, pengunjung sedang padat-padatnya. Kebanyakan remaja yang mengabaikan protokol kesehatan. Banyak yang tak mengenakan masker.
Informasi di lapangan, kafe ini kerap dikeluhkan warga sekitar. Ternyata, ini bukan keributan pertama. Pengunjung juga kerap membawa botol minuman keras dan senjata tajam.
Di wastafel kafe, polisi menemukan dua bilah sajam. Tapi tak bisa dipastikan milik pelaku. Kondisinya bersih, tanpa bercak darah.
Khairul, 21 tahun, tetangga korban menceritakan, mereka datang untuk menyambangi kawan-kawannya yang sedang nongkrong.
Nah, saat menuju meja kasir, ada yang menyenggol korban. Botol air mineral yang dibawa terjatuh. Remaja itu kemudian meminta maaf.
"Saya persis di belakang, mendengarnya meminta maaf. Tapi ia malah balas menyenggol. Sempat ribut, saya sudah berusaha melerai," kisah Khairul.
Setelah cekcok usai, korban turun ke lorong. Tiba-tiba saja terjadi penusukan. "Pandangan saya teralihkan. Jadi tak melihat langsung momen penikaman," tambahnya.
"Saya melihat korban terperosok di selokan sambil memegang perut dan berteriak meminta tolong. Menumpang mobil milik pengunjung lain, langsung diantarkan ke rumah sakit," kisahnya.
Apakah Khairul masih mengingat wajah lawan cekcok tersebut? Dia menggeleng. "Saya tak memperhatikan wajahnya. Seingat saya dia mengenakan kaus warna kuning," sebutnya.
Pengunjung kafe lainnya, melihat penusuk berlari keluar, sambil menenteng pisau. Tak ada yang berani mencegat.
"Jarak saya sekitar tiga meter. Pelaku langsung menyerang dan menusuk. Usianya kisaran remaja, pakai jaket biru muda," kata Sopia, salah satu pengunjung.
Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Susilo menyayangkan CCTV yang tak satu pun dalam keadaan berfungsi. "Kendati ada beberapa saksi, tak satu pun menjuru kepada pelaku. Korban sekarang masih ditangani medis," jelasnya.
(mond/prokal)