Ironi! 10 Tahun Alami Kelumpuhan, Asep Tidak Terjamah Bantuan dari Pemerintah Daerah
D'On, Cianjur (Jabar),- Sungguh Ironi nasib yang dialami Asep Sutisna (45), lelaki paruh baya ini hidup sebatang kara dirumah reot dan mengalami kelumpuhan sejak 10 tahun silam akibat demam tinggi yang dideritanya.
Asep yang tinggal di kampung Pejagan Desa Salam di RT 001/RW 003 , Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat, dulunya bekerja serabutan. Diketahui Asep tidak memiliki istri atau belum berkeluarga karena penyakit yang dialaminya ini.
Diketahui Asep memiliki seorang kakak perempuan bernama Ooy, yang hanya berjualan Somay keliling, dari kakaknya inilah Asep bergantung hidup. Ironinya pihak Desa atau Kabupaten seolah tidak peduli terhadap warganya yang membutuhkan.
Dikatakan salah seorang warga yang enggan disebut namanya, bahwa pernah ada pihak dari desa membantu Asep, itu hanya berupa mie instan saja dan itupun hanya satu kali saja.
"Ada dulu pak Asep diberikan bantuan dari Desa, tapi hanya sekedar mie instan saja, dan itu hanya sekali saja. Pak Asep sekarang untuk kebutuhannya hanya mengharapkan rasa empati tetangga," ulas warga pada media ini, Senin (29/6/2020).
Kami warga Desa sangat hiba melihat kehidupan pak Asep yang mengalami kelumpuhan dan hidup di gubuk reot. Seharusnya Kepala Desa bisa memberikan bantuan sosial kepada beliau, mengingat dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 berbunyi: Fakir, Miskin dan orang terlantar dipelihara oleh negara. Sudah selayaknya nasib Pak Asep diperhatikan negara, tukuk salah seorang warga menimpali.
"Benar adik saya Asep mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berjalan hampir 10 tahun. Kami keluarga dengan ekonomi rendah sedangkan perhatian pemerintah daerah tidak ada untuk kami. Kami berharap ada dari warga yang peduli atas musibah yang kami alami ini," ucap Ooy.
Kami sangat berharap bantuan dan uluran tangan dari warga yang peduli, jika ada sedikit rejeki untuk membantu biaya kebutuhannya adik kami Asep bisa disalurkan melalui rekening BRI 4077-01-021467-52-1 atas nama saya Ooy kakak kandung Asep, pungkasnya.
(mond/rara silvia)
Asep yang tinggal di kampung Pejagan Desa Salam di RT 001/RW 003 , Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat, dulunya bekerja serabutan. Diketahui Asep tidak memiliki istri atau belum berkeluarga karena penyakit yang dialaminya ini.
Diketahui Asep memiliki seorang kakak perempuan bernama Ooy, yang hanya berjualan Somay keliling, dari kakaknya inilah Asep bergantung hidup. Ironinya pihak Desa atau Kabupaten seolah tidak peduli terhadap warganya yang membutuhkan.
Dikatakan salah seorang warga yang enggan disebut namanya, bahwa pernah ada pihak dari desa membantu Asep, itu hanya berupa mie instan saja dan itupun hanya satu kali saja.
"Ada dulu pak Asep diberikan bantuan dari Desa, tapi hanya sekedar mie instan saja, dan itu hanya sekali saja. Pak Asep sekarang untuk kebutuhannya hanya mengharapkan rasa empati tetangga," ulas warga pada media ini, Senin (29/6/2020).
Kami warga Desa sangat hiba melihat kehidupan pak Asep yang mengalami kelumpuhan dan hidup di gubuk reot. Seharusnya Kepala Desa bisa memberikan bantuan sosial kepada beliau, mengingat dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 ayat 1 berbunyi: Fakir, Miskin dan orang terlantar dipelihara oleh negara. Sudah selayaknya nasib Pak Asep diperhatikan negara, tukuk salah seorang warga menimpali.
"Benar adik saya Asep mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berjalan hampir 10 tahun. Kami keluarga dengan ekonomi rendah sedangkan perhatian pemerintah daerah tidak ada untuk kami. Kami berharap ada dari warga yang peduli atas musibah yang kami alami ini," ucap Ooy.
Kami sangat berharap bantuan dan uluran tangan dari warga yang peduli, jika ada sedikit rejeki untuk membantu biaya kebutuhannya adik kami Asep bisa disalurkan melalui rekening BRI 4077-01-021467-52-1 atas nama saya Ooy kakak kandung Asep, pungkasnya.
(mond/rara silvia)