Mahyeldi Paparkan Tantangan dan Desain Pembangunan Kota Padang Pasca Covid-19
D'On, Padang,- Wali Kota Padang H.Mahyeldi Ansharullah menyampaikan tantangan dan desain pembangunan Kota Padang pasca covid-19 yang tengah terjadi saat ini.
Hal itu disampaikan Mahyeldi sewaktu menjadi Keynote Speaker acara Web Seminar (Webinar) Nasional yang diadakan oleh program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitias Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Kamis (11/6/2020).
Acara yang diselenggarakan secara virtual itu mengangkat tema "Dampak Covid-19 Terhadap Pembangunan Daerah di Indonesia". Turut hadir menjadi pemateri Gubernur Riau Syamsuar, Wali Kota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri (AJB) dan lainnya.
Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, Kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan pariwasata merupakan daerah yang cukup terdampak sosial ekonomi dengan munculnya wabah virus corona.
Hampir seluruh sektor ekonomi, mulai perhotelan, restoran dan tempat-tempat pariwisata yang jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang ditutup demi memutus mata rantai perkembangan virus Corona ini.
Untuk itu, terang Wako Mahyeldi, Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan program dan desain pembangunan untuk melakukan pemulihan ekonomi, antara lain:
Dibidang kesehatan, Pemerintah Kota Padang akan meningkatkan sarana prasaran kesehatan, menjadikan RSUD menjadi rumah sakit inveksi.
Dibidang ekonomi, dukungan untuk pelaku UMKM baik bantuan modal ,teknologi, akses pasar dan perubahan metode pemasaran, stimulus untuk pelaku usaha dan menggerakkan sektor pariwasata secara cepat.
Dibidang lapangan kerja, pola padat karya, kemudahan berusaha dan stimulus investasi. Bidang kesejahteraan sosial, bantuan untuk masyarakat yang terdampak, ketahanan pangan, menggerakkan lembaga amal dan pemanfaatan lahan tidur untuk ketahan pangan.
"Tantangan yang akan kita terima dalam pemulihan ekonomi ini cukup beragam, diantaranya, kesiapan masyarakat dengan budaya baru, menghidupkan kembali UMKM, tingginya angka pengangguran, meningkat angka kemiskinan, meningkatkan pembiayaan sektor kesehatan, berkurannya PAD sebagai sumber biaya pembangunan, rendah pertumbuhan ekonomi," ujar Mahyeldi yang didampingi Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi.
Mahyeldi berharap, upaya-upaya dilakukan ini dapat memulihkan ekonomi sehingga akan mendorong laju pembangunan di Kota Padang. "Atas nama Pemerintah Kota Padang saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menjadi pemateri diseminar ini. Semoga diskusi kita menghasilkan ide-ide untuk pembangunan Indonesia," pungkasnya.
(Muliadi/hms pdg)
Hal itu disampaikan Mahyeldi sewaktu menjadi Keynote Speaker acara Web Seminar (Webinar) Nasional yang diadakan oleh program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitias Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Kamis (11/6/2020).
Acara yang diselenggarakan secara virtual itu mengangkat tema "Dampak Covid-19 Terhadap Pembangunan Daerah di Indonesia". Turut hadir menjadi pemateri Gubernur Riau Syamsuar, Wali Kota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri (AJB) dan lainnya.
Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, Kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan pariwasata merupakan daerah yang cukup terdampak sosial ekonomi dengan munculnya wabah virus corona.
Hampir seluruh sektor ekonomi, mulai perhotelan, restoran dan tempat-tempat pariwisata yang jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang ditutup demi memutus mata rantai perkembangan virus Corona ini.
Untuk itu, terang Wako Mahyeldi, Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan program dan desain pembangunan untuk melakukan pemulihan ekonomi, antara lain:
Dibidang kesehatan, Pemerintah Kota Padang akan meningkatkan sarana prasaran kesehatan, menjadikan RSUD menjadi rumah sakit inveksi.
Dibidang ekonomi, dukungan untuk pelaku UMKM baik bantuan modal ,teknologi, akses pasar dan perubahan metode pemasaran, stimulus untuk pelaku usaha dan menggerakkan sektor pariwasata secara cepat.
Dibidang lapangan kerja, pola padat karya, kemudahan berusaha dan stimulus investasi. Bidang kesejahteraan sosial, bantuan untuk masyarakat yang terdampak, ketahanan pangan, menggerakkan lembaga amal dan pemanfaatan lahan tidur untuk ketahan pangan.
"Tantangan yang akan kita terima dalam pemulihan ekonomi ini cukup beragam, diantaranya, kesiapan masyarakat dengan budaya baru, menghidupkan kembali UMKM, tingginya angka pengangguran, meningkat angka kemiskinan, meningkatkan pembiayaan sektor kesehatan, berkurannya PAD sebagai sumber biaya pembangunan, rendah pertumbuhan ekonomi," ujar Mahyeldi yang didampingi Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi.
Mahyeldi berharap, upaya-upaya dilakukan ini dapat memulihkan ekonomi sehingga akan mendorong laju pembangunan di Kota Padang. "Atas nama Pemerintah Kota Padang saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menjadi pemateri diseminar ini. Semoga diskusi kita menghasilkan ide-ide untuk pembangunan Indonesia," pungkasnya.
(Muliadi/hms pdg)