Miris! Seorang Dokter Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasiennya
D'On, Aceh Timur (Aceh),- Entah apa yang merasuki pikiran dari pria berinsial H berusia 50 tahun ini. Bukannya mengobati, pria yang juga berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, diduga telah melakukan tindakan tidak terpuji berupa pelecehan terhadap pasiennya.
Padahal saat itu, pasien berinsial HM (20) akan menjalani pengobatan dari penyakit yang dialaminya. Bahkan, penyakit yang dialami pasien terbilang sangat serius, yakni tumor payudara.
“Benar, telah ada dibuat laporan dengan nomor LP/6464/Res.1.24./VI/2020/SPKT pada Senin, 08 Juni 2020 lalu,” kata Kepala Subbagian Hubungan Masyaraka Kepolisian Resor Aceh Timur, Ajun Komisaris Polisi Muhammad Nawawi, Selasa (16/6).
1. Kasusnya terjadi awal Juni lalu saat korban akan menjalani operasi tumor payudara
Dugaan kasus pelecehan yang dialami seorang pasien perempuan itu dikatakan Nawawi, terjadi pada awal Juni lalu saat korban akan menjalani operas di rumah sakit tempat oknum dokter tersebut bertugas.
“Kejadiannya terjadi di salah satu rumah sakit di Kabupaten Aceh Timur, saat itu korban yang juga pelapor akan menjalani operasi atas penyakit tumor payudara yang didertianya,” kata Nawawi.
2. Berdalih alat pemeriksaan tidak berfungsi sehingga bisa menyuruh perawat untuk tidak berada di ruangan
Sebelum menjalankan aksinya, terduga yang juga dokter spesialis bedah itu bersama perawat di rumah sakit tersebut, membawa pasien dari ruang inap menuju ke ruang pemeriksaan dengan menggunakan kursi roda.
Di ruang itu, pasien selanjutnya diminta untuk berbaring di tempat tidur sambil meminta melepaskan sarung yang dikenakan dengan dalih akan melakukan pemeriksaan.
Beberapa saat kemudian, oknum dokter itu pun meminta kepada perawatnya untuk mengambil alat untuk memeriksa pasien yang lain, sebab alat yang dibawa sebelumnya tidak berfungsi dengan baik.
“Terlapor menyuruh perawat untuk keluar dari tirai tempat dilakukannya pemeriksaan, setelah itu tindakan pelecehan pun terjadi,” ujarnya.
3. Modus operandi dengan memeriksa penyakit sambil menjamah payudara dan kemaluan korban
Ketika melakukan pemeriksaan, oknum dokter tersebut membuka celana korban. Tak hanya itu, ia juga meraba payudara dan memasukkan jarinya ke dalam kemaluan korban sambil bertanya mengenai penyakit yang dialami korban.
“Sambil berbicara terlapor melakukan tindakan pelecehan tersebut hingga beberapa kali,” kata kepala Subbagian Hubungan Masyaraka Kepolisian Resor Aceh Timur itu.
Usai menjalankan aksinya, perawat yang sebelumnya di luar dipangil untuk membersihkan tangan terlapor dengan menggunakan tisu.
“Korban kemudian kembali mengenakan celana dalam dan leging, sementara terlapor keluar dari tirai dan pergi meninggalkan ruang pemeriksaan. Setelah itu, korban dibawa kembali oleh perawat ke ruang inap,” imbuh Nawawi.
“Akibat perbuatan itu menimbulkan rasa takut pada korban dan juga korban merasakan nyeri pada kemaluannya,” tambahnya.
4. Pihak RS: Tunggu hasil pemeriksaan saja
Sementara itu, direktur rumah sakit umum tempat terduga oknum dokter yang melakukan pencabulan, dr Dharma Widya, tidak berani memberikan kepastian terkait kebenaran kasus tersebut.
“Gini saja, karena permasalahannya ini sudah ditangani oleh pihak berwajib, jadi kita tunggu saja hasil pemeriksaan itu. Betul atau tidak, nanti hasilnya akan disampaikan oleh pihak berwajib dan secara hukum akan dibuktikan,” kata Dharma, saat dikonfirmasi, Rabu (17/6).
5. Dokter bersangkutan sedang mengambil cuti untuk beristirahat dan menenangkan diri
Untuk saat ini, oknum dokter yang bersangkutan sementara waktu dikatakan Dharma sedang mengambil cuti untuk beristirahat dan menenangkan diri. Sebab, kabar terkait dugaan pelecahan yang diarahkan kepada oknum dokter tersebut, ditakutkan juga mempengaruhi faktor psikologisnya.
“Kebetulan saat ini meminta izin untuk beristirahat. Mungkin dalam kasus ini ada mempengaruhi faktor psikologis sehingga yang bersangkutan juga meminta untuk beristirahat. Karena takutnya ini nanti bisa terganggu fokus dia (dokter tersebut) terhadap pelayanan,” ungkap Dharma.
Direktur rumah sakit juga belum bisa memastikan tindakan apa yang dilakukan jika dugaan pelecehan yang dilakukan itu benar terjadi. “Kita lihat nanti saja, karena tidak bisa berasumsi dan kita ikuti saja,” tambah Dharma.
(mond/IDN Timur)