Bersembunyi Digerobak Tukang Es, Densus 88 Tembak Teroris Penyerang Wakapolres Karanganyar
D'On, Jawa Tengah,- Penangkapan disertai penembakan terduga teroris mengagetkan warga Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Terduga teroris diciduk diduga dilakukan Densus 88 tersebut dilakukan di jalan Lirik, Ngruki RT 5/17 Desa Cemani, Grogol, terhadap Ikhsan Abdullah (22) yang kos tak jauh dari lokasi penangkapan.
Keterangan dari Warno, pedagang es degan yang berada di TKP penangkapan terduga teroris, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 13.30 WIB.
“Pelaku waktu itu naik sepeda, saat mau ditangkap ia sempat mencoba melarikan diri. Lari ke lapak saya yang saat itu dijaga oleh anak saya. Dia sempat memegangi anak saya buat tameng, lalu dikejar polisi sekitar 3 orang,” kata Warno, sesuai penuturan Agung, anaknya yang saat kejadian berada di lapak es degan, Sabtu (11/7).
Panik, terduga teroris tersebut kemudian lari ke tanah kosong yang ada di belakang lapak es degan Warno. Lalu terdengar suara tembakan.
“Kejadian sangat cepat. Pelaku langsung dibawa pergi oleh sekelompok orang bersenjata,” ujarnya .
Usai ditangkap, sore harinya sekira pukul 17.30 WIB, dilakukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris Ikhsan, di Ngruki, RT 01/16, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
“Kemarin habis Magrib itu dari Kepolisian dan Inafis melakukan penggeledahan,” kata Moelyadi, Ketua RT yang menyaksikan penggeledahan.
Penggeledahan berlangsung sekitar satu jam, petugas hanya membawa HP milik terduga teroris tersebut.
Menurut Moelyadi, Ikhsan bersama orang tua, kakak dan adiknya memiliki identitas sebagai warga Jebres, Solo. Mereka pindah dan mengontrak sebuah rumah sejak tahun 2016.
Berbagai dugaan muncul dengan mengkaitkan Ikhsan dengan aksi terorisme penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar di Tawangmangu.
Pasalnya, diketahui Ikhsan pernah selepas lulus SMA diketahui mondok di Tawangmangu.
(mond/pjk1)
Terduga teroris diciduk diduga dilakukan Densus 88 tersebut dilakukan di jalan Lirik, Ngruki RT 5/17 Desa Cemani, Grogol, terhadap Ikhsan Abdullah (22) yang kos tak jauh dari lokasi penangkapan.
Keterangan dari Warno, pedagang es degan yang berada di TKP penangkapan terduga teroris, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 13.30 WIB.
“Pelaku waktu itu naik sepeda, saat mau ditangkap ia sempat mencoba melarikan diri. Lari ke lapak saya yang saat itu dijaga oleh anak saya. Dia sempat memegangi anak saya buat tameng, lalu dikejar polisi sekitar 3 orang,” kata Warno, sesuai penuturan Agung, anaknya yang saat kejadian berada di lapak es degan, Sabtu (11/7).
Panik, terduga teroris tersebut kemudian lari ke tanah kosong yang ada di belakang lapak es degan Warno. Lalu terdengar suara tembakan.
“Kejadian sangat cepat. Pelaku langsung dibawa pergi oleh sekelompok orang bersenjata,” ujarnya .
Usai ditangkap, sore harinya sekira pukul 17.30 WIB, dilakukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris Ikhsan, di Ngruki, RT 01/16, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
“Kemarin habis Magrib itu dari Kepolisian dan Inafis melakukan penggeledahan,” kata Moelyadi, Ketua RT yang menyaksikan penggeledahan.
Penggeledahan berlangsung sekitar satu jam, petugas hanya membawa HP milik terduga teroris tersebut.
Menurut Moelyadi, Ikhsan bersama orang tua, kakak dan adiknya memiliki identitas sebagai warga Jebres, Solo. Mereka pindah dan mengontrak sebuah rumah sejak tahun 2016.
Berbagai dugaan muncul dengan mengkaitkan Ikhsan dengan aksi terorisme penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar di Tawangmangu.
Pasalnya, diketahui Ikhsan pernah selepas lulus SMA diketahui mondok di Tawangmangu.
(mond/pjk1)