Kesimpulan Polisi Nyatakan Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Bunuh Diri
D'On, Jakarta,- Kepolisian Daerah Metro Jaya menyimpulkan penyebab kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo, adalah bunuh diri.
Hal ini berdasarkan temuan dari barang bukti dan olah TKP di tempat ditemukannya jenazah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat mengatakan di bagian dada Yodi Prabowo ditemukan 4 luka tikaman, 3 kali tikaman dangkal 2 sentimeter dan 1 yang menembus hingga ke paru-paru.
"Berdasarkan psikologi forensik, setiap orang yang bunuh diri ada luka percobaan bunuh diri. Dalam kasus ini, luka dangkal itu (buktinya)," ujar Tubagus di Polda Metro Jaya Komisaris, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Juli 2020.
Beberapa hal yang menguatkan dugaan bahwa Yodi Prabowo bunuh diri, antara lain pisau yang digunakan untuk menikam dada dan leher dibeli langsung oleh korban di Ace Hardware, barang pribadi korban tidak ada yang hilang, hingga tidak ditemukan tanda kehadiran orang lain di lokasi Yodi tewas.
Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan kasus kematian Yodi sejak 2 pekan yang lalu.
Beberapa upaya seperti mengecek CCTV, mengecek sidik jari dan DNA di Puslabfor Mabes Polri, mengerahkan anjing pelacak, hingga memeriksa 34 saksi sudah dilakukan polisi.
Mayat Yodi Prabowo pertama kali ditemukan warga di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jenazah Yodi ditemukan oleh bocah di sekitar lokasi yang sedang bermain layangan.
Dari hasil otopsi terhadap jenazah Yodi, terungkap bahwa luka robek di bagian leher menjadi penyebab utama kematian laki-laki berusia 26 tahun itu.
Selain di leher, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan luka tikaman pada bagian dada menembus iga hingga ke paru-paru juga mempercepat kematian editor Metro TV tersebut.
(mond/tempo)