Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Berikut Waktu Pelaksanaannya
Dirgantaraonline.co.id,- Jelang Idul Adha, terdapat sejumlah ibadah yang boleh dilaksanakan oleh umat muslim.
Diantaranya adalah puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Yakni puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunah sebelum menyambut Idul Adha atau Lebaran Haji, atau juga disebut sebagai Hari Raya Kurban.
Berikut ini keutamaan Puasa Arafah dan Tarwiyah yang dilaksanakan menjelang Idul Adha.
Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan pada 8 Dzulhijah.
Keutamaan puasa ini adalah dapat menghapus dosa selama satu tahun lalu.
Sementara, Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijah.
Melalui Edaran Nomor 06/Edr/I.0/E/2020, PP Muhammadiyah menyatakan bahwa Puasa Arafah1441 H jatuh pada hari Kamis, 30 Juli 2020.
Hal ini menandakan puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020.
Puasa Arafah adalah ibadah yang dilaksanakan pada hari kesembilan bulan Zulhijah atau satu hari sebelum dilaksanakannya ibadah Shalat Idul Adha, dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Diketahui, penetapan Idul Adha 2020 dari Muhammadiyah berdasar hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ijtimak atau konjungsi geosentris adalah peristiwa Bumi dan Bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari Bumi.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +07°54¢32² (hilal sudah wujud).
Saat itu, di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk.
Dengan demikian, 1 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada Rabu, 22 Juli 2020.
Karena Idul Adha diperingati pada 10 Dzulhijjah, maka pada tahun ini, Idul Adha 1441 H ditetapkan pada Jumat, 31 Juli 2020.
Sementara itu, Hari Arafah (9 Dzulhijjah 1441 H) jatuh pada Kamis, 30 Juli 2020.
Keputusan lengkap terkait penetapan Idul Adha 2020 dapat diunduh disini.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Zulhijjah 1441H.
Menag Fachrul Razi mengatakan, sidang isbat akan digelar pada 21 Juli Mendatang, dikutip dari kemenag.go.id.
"Sidang Itsbat akan digelar 21 Juli 2020," jelas Menag di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Pelaksanaan sidang isbat ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 02 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Menag menjelaskan, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriyah.
Niat dan Keutamaan Puasa Arafah
Berikut niat dan keuatamaan puasa Arafah jelang Idul Adha 2020 yang dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum:
NiatPuasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya:Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala.
Keutamaan Puasa Arafah
- Menebus dosa tahun lalu dan akan datang
Apabila kita penuh dosa, kemudian mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkapkan kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah SWT.
Kemurahan itu, diberikan bagi umat Islam yang menjalankan puasa di hari Arafah.
Sebagaimana dijelaskan Rasulullah saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang". (HR. Muslim).
- Hari makan dan minum
Dari ‘Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda: "Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum".
(Diriwayatkan oleh berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).
- Khusus untuk yang tak hadir di Arafah
Diterima dari Abu Hurairah berkata: "Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah". (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah)
Imam Turmudzi berkata: "Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah."
Dari Ummul Fadhal, katanya: "Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah." (HR. Mutafaq alaih).
Niat dan Keutamaan Puasa Tarwiyah
Dikutip dari kemenag.go.id, puasa Tarwiyah dianjurkan bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan beserta tujuh hari sebelumnya.
Keistimewaan puasa yang dilaksanakan pada 8 Dzulhijah ini dapat menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
Niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.
(Abu Khalil)