Predator Seks 305 Anak Tewas Tergantung Dalam Sel Tahanan, Polisi Sebut Tak Ada Gelagat Depresi Sebelumnya
D'On, Jakarta,- Polisi tidak menemukan atau melihat kecurigaan terhadap tersangka paedofil 305 anak setelah percobaan bunuh diri. WNA Prancis, Francois Abello Camille (FAC) alias Franss (65) ditemukan terikat di tembok kamar mandi tergantung dengan seutas kabel.
Wakil Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Wadir Tahti) Polda Metro Jaya, Kompol Ervin mengatakan, petugas jaga tak melihat jika FAC mengalami depresi dan tidak adanya gelagat yang aneh sebelum ditemukan tewas. Polisi juga tak mendengar adanya suara berisik saat kejadian.
"Enggak ada yang aneh, enggak ada (kelihatan depresi). Enggak ada (suara berisik teriakan saat kejadian)," katanya saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (14/7).
Polda Metro Jaya memeriksa petugas jaga tahanan terkait kematian Franss tersangka paedofil 305 anak setelah percobaan bunuh diri. FAC ditemukan tewas terikat di tembok kamar mandi.
"Tindakan yang sudah dilakukan, pertama melakukan pemeriksaan petugas jaga tahanan pada saat itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus klaim, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7).
Sayangnya, Yusri tak merinci berapa orang petugas yang sedang diperiksa. Selain itu, penyidik juga langsung menggelar rekonstruksi kematian tersangka kasus pencabulan 305 anak di bawah umur itu.
"Kemudian, melakukan rekonstruksi di tempat kejadian untuk mengetahui jalannya peristiwa tersebut," ujar Yusri.
Dari hasil rekonstruksi itu, Yusri menyebutkan, kabel yang digunakan untuk bunuh diri lokasinya sangat tinggi dan tidak dapat dijangkau. Namun, karena tersangka berperawakan tinggi dan menaiki kamar mandi, tersangka bisa menggapai kabel itu dan melakukan percobaan bunuh diri.
"Setelah dilakukan rekonstruksi, diketahui memang betul bahwa memang kabel itu sangat tinggi. Tidak mungkin bisa digapai, kabel itu adanya di ujung (atas) dalam sel tahanan khususnya. Kemudian dia naik ke atas dengan ketinggiannya, dia meloncat, menarik kabel tersebut. Kemudian itu yang dililitkan," tutupnya.
(mond/merdeka)