Tindaklanjuti Aspirasi Mitra Ojol, Wawako Hendri Septa Bertemu Gojek Padang
D'On, Padang,- Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa bertemu dengan pihak Gojek Padang membahas aspirasi mitra Gojek yang disampaikan langsung ke Hendri Septa di Balaikota Padang, Air Pacah, kemarin (Senin-red). Pertemuan di ruang kerja Wakil Wali Kota Padang tersebut, Selasa (7/7/2020), dihadiri langsung Branch Manager Gojek Padang, Septian Dwijayanto bersama Operations Supervisor, Ganang Wicaksono. Dan turut diikuti Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Dian Fakri, perwakilan Polresta Padang dan Kesbangpol Kota Padang.
Di kesempatan itu, Septian mengatakan, permintaan dari sebagian mitra Gojek agar dihapuskannya program berkat, program verifikasi pengemudi, serta penyesuaian tarif telah dibahas sebelumnya melalui pertemuan dengan perwakilan mitra Gojek minggu lalu. Serta di forum diskusi bagi mitra driver melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan.
“Di masa pandemik ini, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala secara virtual. Sehingga sebenarnya penyampaian aspirasi tidak perlu dilakukan melalui demo, karena melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek, ujar Septian.
Lebih lanjut dijelaskan, program berkat diterapkan mengingat pandemi COVID-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan. Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.
“Namun Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan. Program Berkat ini merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra, “ jelas Septian.
Adapun insentif, bersifat apresiasi dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka. Adanya insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.
Kemudian terkait program verifikasi muka pengemudi (vermuk), ia menjelaskan, fitur ini berfungsi untuk memastikan kesesuaian data dan informasi mengenai mitra driver. Dengan diperkenalkannya fitur vermuk ini, Gojek dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mitra-mitra kami serta layanan yang diberikannya. Penerapan fitur verifikasi muka merupakan satu langkah yang lebih maju dari Gojek untuk menjaga keamanan mitra driver dan pelanggan dalam menggunakan aplikasi Gojek.
"Vermuk merupakan bentuk komitmen Gojek dalam menjaga keselamatan dan keamanan baik pengguna maupun mitra driver," ulasnya lagi.
Sedangkan tuntutan terkait tarif, Gojek selalu mematuhi aturan pemerintah dalam memberlakukan penerapan biaya jasa ojek online. Sebagai karya anak bangsa, Gojek memiliki misi yang sama dengan pemerintah dalam memastikan pendapatan mitra driver yang berkesinambungan untuk mendukung iklim industri yang sehat.
Adapun komponen biaya aplikasi ini adalah biaya penggunaan aplikasi Gojek oleh Pelanggan yang akan digunakan untuk meningkatkan layanan kepada pengguna aplikasi. Peningkatan layanan ini mencakup antara lain pengembangan layanan melalui inovasi dan teknologi.
Menanggapi penjelasan pihak Gojek Padang tersebut, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa meminta agar persoalan ini diselesaikan sebaik mungkin secara internal. Serta berharap pihak manajemen Gojek menjelaskan lagi ke mitranya terkait program-program yang diluncurkan.
“Semoga progam-program Gojek ini bisa meningkatkan kesejahteran dan penghasilan mitra Gojek. Dan yang terpenting lagi, Gojek bisa meningkatkan pelayanan serta keamanan mitra Gojek dan para pelanggannya”, ujar Hendri.
“Dan kita juga minta, pihak Gojek memberikan memberikan bantuan lainnya kepada mitra Gojek di masa pandemi ini, termasuk bantuan masker dan hand sanitizer”, imbuhnya lagi.
(Ulil/Adi/hms pdg)
Di kesempatan itu, Septian mengatakan, permintaan dari sebagian mitra Gojek agar dihapuskannya program berkat, program verifikasi pengemudi, serta penyesuaian tarif telah dibahas sebelumnya melalui pertemuan dengan perwakilan mitra Gojek minggu lalu. Serta di forum diskusi bagi mitra driver melalui program Kopdar yang rutin dilaksanakan.
“Di masa pandemik ini, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala secara virtual. Sehingga sebenarnya penyampaian aspirasi tidak perlu dilakukan melalui demo, karena melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek, ujar Septian.
Lebih lanjut dijelaskan, program berkat diterapkan mengingat pandemi COVID-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan. Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya order yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.
“Namun Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan. Program Berkat ini merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra, “ jelas Septian.
Adapun insentif, bersifat apresiasi dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka. Adanya insentif adalah bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.
Kemudian terkait program verifikasi muka pengemudi (vermuk), ia menjelaskan, fitur ini berfungsi untuk memastikan kesesuaian data dan informasi mengenai mitra driver. Dengan diperkenalkannya fitur vermuk ini, Gojek dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mitra-mitra kami serta layanan yang diberikannya. Penerapan fitur verifikasi muka merupakan satu langkah yang lebih maju dari Gojek untuk menjaga keamanan mitra driver dan pelanggan dalam menggunakan aplikasi Gojek.
"Vermuk merupakan bentuk komitmen Gojek dalam menjaga keselamatan dan keamanan baik pengguna maupun mitra driver," ulasnya lagi.
Sedangkan tuntutan terkait tarif, Gojek selalu mematuhi aturan pemerintah dalam memberlakukan penerapan biaya jasa ojek online. Sebagai karya anak bangsa, Gojek memiliki misi yang sama dengan pemerintah dalam memastikan pendapatan mitra driver yang berkesinambungan untuk mendukung iklim industri yang sehat.
Adapun komponen biaya aplikasi ini adalah biaya penggunaan aplikasi Gojek oleh Pelanggan yang akan digunakan untuk meningkatkan layanan kepada pengguna aplikasi. Peningkatan layanan ini mencakup antara lain pengembangan layanan melalui inovasi dan teknologi.
Menanggapi penjelasan pihak Gojek Padang tersebut, Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa meminta agar persoalan ini diselesaikan sebaik mungkin secara internal. Serta berharap pihak manajemen Gojek menjelaskan lagi ke mitranya terkait program-program yang diluncurkan.
“Semoga progam-program Gojek ini bisa meningkatkan kesejahteran dan penghasilan mitra Gojek. Dan yang terpenting lagi, Gojek bisa meningkatkan pelayanan serta keamanan mitra Gojek dan para pelanggannya”, ujar Hendri.
“Dan kita juga minta, pihak Gojek memberikan memberikan bantuan lainnya kepada mitra Gojek di masa pandemi ini, termasuk bantuan masker dan hand sanitizer”, imbuhnya lagi.
(Ulil/Adi/hms pdg)