DPR Desak Pemerintah Panggil Dubes Palestina Terkait Deklarasi KAMI
D'On, Jakarta,- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Belakangan, dia mengklarifikasi kehadirannya atas undangan Din Syamsuddin dan dikiranya agenda peringatan hari kemerdekaan.
Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding menilai peristiwa ini tidak boleh hanya selesai klarifikasi pihak Kedubes Palestina kepada publik semata. Karding menyarankan otoritas Indonesia memanggil Dubes Palestina untuk klarifikasi.
Menurutnya, jika ada unsur kesengajaan, Dubes Zuhair Al-Shun sebaiknya dipulangkan dan diganti dubes lain yang lebih profesional. "Bisa saja kalau ada unsur kesengajaan, bisa saja sebaiknya Pak Dubes ditarik ke negaranya dan diganti dengan dubes-dubes yang lebih berhati-hati dan lebih profesional dalam bersikap di negara Indonesia ini," ujar Karding kepada wartawan, Kamis (20/8).
Karding menduga, tidak mungkin pihak kedutaan besar tidak mempercayai Dubes tidak mengetahui acara yang dihadirinya bersinggungan dengan hal politis. Sebab, dia yakin Kedubes Palestina memiliki intelijen dan protokol untuk menghadiri acara tertentu.
"Dalam nalar berpikir saya, masa iya sih, sebesar institusi kedutaan besar tidak memahami tidak memiliki intelijen, tidak memiliki protokoler untuk menghadiri acara-acara tertentu," kata politikus PKB ini.
Karding mengingatkan, pemerintah Indonesia di kepemimpinan Presiden Joko Widodo memberikan dukungan moral, logistik, dan politik kepada kemerdekaan Palestina.
"Itu yang mestinya harus dipahami oleh Pak Dubes," tegasnya.
Selain dihadiri Dubes Palestina, deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diinisiasi Din Syamsuddin hingga Gatot Nurmantyo mendapat sorotan. Karena dianggap mengabaikan protokol kesehatan hingga membuat kerumunan massa.
Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani menuturkan, pihaknya siap bertanggungjawab jika dinilai melanggar protokol kesehatan dalam menyelenggarakan deklarasi tersebut. Dia mengaku sudah maksimal menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Kalau itu pun dianggap kita harus bertanggung jawab, KAMI siap bertanggung jawab. Tapi kita sudah semaksimal mungkin melaksanakan protokol kesehatan itu," ujarnya ketika dihubungi, Rabu (19/8).
Dia mengklaim telah menerapkan protokol kesehatan, misalnya dengan membuat selang-seling tempat duduk sampai mewajibkan penggunaan masker.
"Orang yang masuk juga harus cuci tangan, suhu badan diukur, kalau ga bawa masker pun kita kasih masker," katanya.
Ahmad mengakui, situasi tidak terkendali ketika deklarasi yang disampaikan Din Syamsuddin. Seharusnya, kata Ahmad, hanya tiga orang yang bicara di depan. Tetapi, hampir semua tokoh berdiri dan bicara di hadapan peserta. Dia menyalahkan peserta hingga wartawan yang hadir mendekati pembacaan deklarasi.
(mdk/gil/mond)