Israel Kembali Serang Gaza, Hamas Balas Dengan Tembakan Roket
D'On, Gaza (Palestina),- Pesawat dan tank Israel pada Jumat (28/8/2020) menyerang fasilitas Hamas di Gaza, yang dibalas militan dengan menembakkan setengah lusin roket ke arah Israel selatan. Konflik di Gaza terus berkobar di saat mediator bekerja menenangkan daerah perbatasan yang semakin bergejolak.
Tidak ada korban jatuh yang dilaporkan di kedua belah pihak.
Militer Israel mengatakan pihaknya menghantam infrastruktur bawah tanah dan pos militer milik Hamas yang mengendalikan Gaza. Aksi militer itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan balon-balon api yang diluncurkan dari Gaza, yang telah membakar lahan pertanian Israel.
Militan Gaza kemudian menembakkan enam roket ke arah Israel, memicu serangan putaran kedua Israel yang menghantam kamp pelatihan bersenjata Hamas, demikian diwartakan Reuters.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan dia tidak memiliki informasi di mana roket Gaza mendarat, tetapi tidak ada yang dicegat oleh sistem Iron Dome-nya.
Hamas telah mencoba menekan Israel untuk meredakan blokade Gaza dan memungkinkan lebih banyak investasi, sebagian dengan membiarkan Palestina meluncurkan lusinan balon helium yang membawa bahan pembakar ke Israel selatan dalam beberapa pekan terakhir.
Mediator dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mesir, dan Qatar telah bekerja untuk memulihkan ketenangan. Utusan Qatar Mohammad Al-Emadi telah berada di Gaza sejak Selasa mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Hamas.
Israel telah menyerang fasilitas Hamas hampir setiap malam selama dua pekan terakhir, dengan mengatakan tidak akan menolerir balon tersebut.
Dengan ketegangan yang tinggi, Israel telah menutup satu-satunya penyeberangan komersialnya dengan Gaza, melarang akses laut dan menghentikan impor bahan bakar ke jalur pantai, yang menyebabkan satu-satunya pembangkit listriknya ditutup pekan lalu.
Pejabat kesehatan telah menyuarakan keprihatinan bahwa penutupan pembangkit listrik dapat memperburuk wabah virus corona baru di Gaza yang miskin, yang merupakan rumah bagi 2 juta warga Palestina.
(dka/okz/Reuters)