Mantan Anggota Intelijen Arab Saudi Tuduh Pangeran MBS Kirim Tim Pembunuh untuk Habisi Dirinya
D'On, Arab Saudi,- Seorang mantan anggota intelijen Saudi, mengatakan bahwa ada upaya dari Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) untuk membunuhnya.
Diberitakan Al-Jazeera, sang mantan anggota intelijen menerangkan MBS mengirim tim pembunuh ke Kanada.
Kejadian itu sekitar 13 hari setelah peristiwa pembunuhan Jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi.
Amerika Serikat dan mengetahui seluk beluk aktivitas MBS, hingga akhirnya membuat ia menjadi target utama.
Dalam gugatan disebutkan, ada beberapa tempat yang menyimpan informasi sensitif terkait MBS.
Saad al-Jabri pun telah membuat rekaman yang digunakan untuk mengantisipasi apabila pembunuhan terjadi.
secara diam-diam.
Mereka berusaha untuk menghindari deteksi keamanan di perbatasan Kanada dengan masuk jalur lain.
Kemudian, gugatan itu lebih jelas menuduh Kepala Kantor Pribadi dan Direktur Eksekutif Yayasan Pangeran MBS (MiSK), Bader Alasaker.
MiSK merupakan sebuah organisasi amal milik MBS yang bertujuan untuk mengembangkan pemuda Saudi.
Tujuannya, agar para pemuda mampu untuk berkontribusi pada ekonomi masa depan Saudi melalui berbagai sektor, seperti pendidikan, media digital dan kreatif, teknologi, budaya, serta seni.
MiSK dikenal karena sering mengirim siswa Saudi ke perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat melalui beasiswa.
Gugatan itu juga menegaskan bahwa MBS telah memerintahkan dua anak Saad al-Jabri.
Anak Saad al-Jabri disebutkan hilang pada pertengahan Maret.
Tak hanya itu, kerabat Saad al-Jabri lainnya juga telah ditangkap dan menerima siksaan.
Kejadian itu semua termasuk dalam upaya untuk memancing Saad al-Jabri agar kembali ke Saudi.
Dengan begitu, Saad al-Jabri akan mudah untuk dihabisi.
Meski demikian, gugatan itu merupakan tuduhan yang belum terbukti.
(Al jazeera/mond)