Ribut dengan Wakil Ketua KPK di Pesawat, Mumtaz Rais Minta Maaf
D'On, Yogyakarta,- Putra politisi Amien Rais, Mumtaz Rais, jadi sorotan publik. Ulahnya menelepon di kabin pesawat Garuda GA 643 rute Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu 13 Agustus 2020 dianggap mengganggu, sehingga ia kena tegur Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango dan berakhir dengan keributan. Namun Mumtaz menganggap masalah itu hanya urusan remeh meski Nawawi melaporkannya ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
"Sebenarnya kasus ini remeh temeh, tapi karena bintangnya Mumtaz jadi viral gitu loh, bos," katanya kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).
1. Mumtaz membantah ada teguran untuk dia
Mumtaz menyebut beberapa pemberitaan di media tentang dirinya ditegur awak kabin karena menggunakan telepon genggam kurang tepat. Anak kedua Amien Rais tersebut merasa tak ada masalah antara dirinya dan petugas kabin pesawat.
"Tidak ada kata membantah, memarah-marahi. Bisa dicek ke pramugarinya langsung," kata Mumtaz.
Yang ada saat itu, kata dia, adalah petugas kabin menyarankannya pindah ke bagian depan pesawat agar mendapatkan suara yang lebih jernih. Karena, pesawat sedang dalam kondisi refueling atau pengisian bahan bakar ketika transit di Makassar.
"Bukan boarding lho ya, harus dikoreksi. Jadi kalau mau telepon boleh," kata mantan anggota DPR RI itu.
"Tidak mengganggu refueling, jauh panggang dari api. Itu baru transit posisinya. Keadaan pesawat sedang berhenti dan hampir tak ada penumpang, kecuali yang transit," lanjut adik Hanafi Rais itu.
Namun, sebelum Mumtaz mengiyakan tawaran dari pramugari itu, dia sudah menutup teleponnya.
2. Salah paham antar penumpang
Dikatakan Mumtaz, interaksi antar dirinya dan petugas kabin disalahartikan oleh Nawawi yang duduk cukup berjarak.
"Mungkin karena nada bicara saya waktu lagi telepon memang agak kencang. Tapi itu nada bicara saya dengan yang saya ajak telepon. Mungkin mengganggu beliau (Nawawi) atau bagaimana," katanya.
Soal perselisihan antar keduanya Mumtaz tak menampik. Walaupun Mumtaz menyebut ia tak mengenali sosok Nawawi. Begitu pula Nawawi.
"Beliau pakai masker, saya gak cuma pakai masker tapi juga kacamata hitam. Beliau tak mengetahui sosok di balik masker, saya pun juga begitu," ungkap Mumtaz.
Perselisihan antar keduanya kata Mumtaz berakhir baik. Ia merasa permasalahan usai mereka berpisah.
3. Mumtaz sudah mengontak Nawawi dan minta maaf
Mumtaz baru tahu sosok yang berdebat dengannya selepas peristiwa di pesawat. Dia mengklaim telah berkomunikasi dengan Nawawi dan meminta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.
"Sudah saling komunikasi dan luar biasa di antara kita saling menghargai, saling menghormati. Saya menaruh respek pada beliau, karena gimana pun beliau lebih senior saya yang muda. Gak apa saya yang menyapa beliau dan Alhamdulillah tadi sudah berkirim sapa," ucapnya.
"Bukan cuma maaf-maafan, malah sudah ngobrolin yang lain. Politik, hukum, agama, sudah cair. Ya mengutip pepatah lama, tak kenal maka tak sayang. Karena faktor masker itu, jadi gas-gasan," ujar Mumtaz.
4. Dilaporkan ke polisi
Terlepas dari apa yang ia jelaskan, Mumtaz kini telah dilaporkan kantor kepolisian Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun dirinya mengaku belum mengetahui perihal pelaporan itu.
"Kalau laporan polisi aku belum cek ulang, tapi kalau misalnya ada saya yakin bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. Karena, Pak Nawawi sesungguhnya adalah pribadi yang sangat teduh, dan ketika komunikasi betul-betul saling menghargai," katanya.
"Kalaupun ada (laporan), karena sudah terlanjur dilaporkan, ya gak apa. Nanti pihak yang melaporkan yang punya kuasa atas itu," katanya.
(IDN/mond)