Surau di Padang Tempat Belajar Daring
D'On, Padang,- Surau itu mendadak ramai. Puluhan anak duduk bersimpuh di dalamnya. Di depan mereka terkembang buku, sedangkan di tangan kanannya sebuah handphone berbasis android menyala terang.
“Baca bukunya baik-baik ya,” kata seorang wanita berjaket yang sedari tadi duduk di hadapan anak-anak tersebut.
Surau Kolam yang kini bernama Musala Abdullah itu berada di Kampung Jambak, Batipuh Panjang, Koto Tangah, Padang. Surau yang terletak di tengah kolam ikan itu menjadi tempat belajar daring bagi anak-anak selama pandemi Covid-19. Berbekal wifi gratis yang terpasang di Surau, mereka belajar bersama. Aktifitas belajar mereka dari pukul delapan pagi hingga pukul sebelas siang sambil diawasi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol.
Wifi gratis yang tersedia di Surau tersebut merupakan swadaya masyarakat sekitar. Di saat desakan belajar daring serta relatif mahalnya harga handphone dan kuota internet, masyarakat menjadi terbantu dengan adanya wifi gratis di Surau itu.
“Alhamdulillah, anak-anak jadi mudah untuk belajar,”sebut May, seorang warga yang duduk menanti anaknya selesai belajar di Surau itu, Jumat (28/8/2020).
Sudah seminggu ini May mengantar anaknya ke Surau. Tidak saja May, tetapi juga Rita. Wanita yang berdomisili tak jauh dari Surau itu mengantar anaknya setiap pagi dan menunggunya hingga selesai. Rita, May dan ibu-ibu lain berkumpul di depan Surau sambil bersendagurau.
Pemasangan wifi gratis di Surau itu sudah hampir seminggu. Pemasangan wifi gratis ini sebenarnya digagas mahasiswa UIN yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah tersebut.
“Sudah seminggu kita pasang di Surau ini untuk memudahkan anak-anak,” jelas Abdurrahman, pimpinan rombongan KKN.
Dijelaskan Abdurrahman, awalnya kedatangan mereka ke Kampung Jambak adalah untuk membantu anak-anak sekitar belajar daring. Mereka mendatangi tiap rumah warga. Namun begitu banyak kendala yang mereka dapati. Selain karena keterbatasan jumlah handphone di satu rumah, relatif mahalnya harga paket internet menjadi kendala untuk belajar daring.
‘Kami kemudian berembuk bersama dosen pembimbing lapangan, akhirnya kami menggagas pemasangan wifi di Surau,” terangnya.
Rencana ini kemudian disampaikan ke seluruh warga. Gayung pun bersambut, warga antusias dengan rencana itu. Seluruh warga pun iuran bersama untuk memasang wifi di Surau.
“Warga beriuran, masing-masingnya menyumbang Rp10 ribu,” tutur Abdurrahman.
Berbekal kecepatan internet 20 Mbps, akhirnya seluruh anak belajar bersama di dalam Surau. Mereka belajar dengan menjaga jarak. Selama tiga jam mereka dituntun oleh mahasiswa UIN.
Pemasangan wifi gratis ini dilaunching Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Kamis (27/8/2020). Bahkan wali kota mengapresiasi langkah yang dilakukan mahasiswa UIN yang tengah KKN di daerah itu.
Tidak saja wali kota, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang, Rudy Rinaldy juga mengacungi jempol atas perhatian yang ditunjukkan mahasiswa KKN UIN Imam Bonjol tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan mahasiswa KKN UIN Imam Bonjol perlu didukung. Karena wifi gratis tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar daring di saat pandemi ini.
“Kita harapkan orangtua dan warga lain menjaga wifi tersebut dengan baik untuk hal positif,” kata Rudy Rinaldy saat mengunjungi Surau Kolam.
Rudy menjelaskan, langkah yang dilakukan mahasiswa UIN Imam Bonjol itu sejalan dengan program yang dicanangkan Pemerintah Kota Padang. Program “Rumah Ibadah Digital” yang dicetuskan Diskominfo Kota Padang yakni menyambung internet di setiap tempat ibadah di Padang, seperti di masjid, musala, gereja, vihara, dan lainnya.
“Wifi yang terpasang di tempat ibadah ini kita harapkan terpasang permanen. Perlu perhatian besar dari orangtua untuk bisa tetap membayar iuran setiap bulan. Kita harapkan pihak kelurahan juga bisa membantu agar wifi ini tetap dimanfaatkan anak-anak,” sebutnya didampingi Kepala Seksi IKP, Charlie Ch. Legi.
Rudy berharap, pemasangan wifi gratis di rumah ibadah ini dapat memantik semangat pengurus rumah ibadah lainnya untuk berbuat serupa.
“Kita juga mengundang pengusaha untuk membantu memasang wifi gratis di tempat ibadah lain, sehingga seluruh anak dapat belajar tanpa kendala,” katanya.
(Charlie Ch. Legi)
“Baca bukunya baik-baik ya,” kata seorang wanita berjaket yang sedari tadi duduk di hadapan anak-anak tersebut.
Wifi gratis yang tersedia di Surau tersebut merupakan swadaya masyarakat sekitar. Di saat desakan belajar daring serta relatif mahalnya harga handphone dan kuota internet, masyarakat menjadi terbantu dengan adanya wifi gratis di Surau itu.
“Alhamdulillah, anak-anak jadi mudah untuk belajar,”sebut May, seorang warga yang duduk menanti anaknya selesai belajar di Surau itu, Jumat (28/8/2020).
Sudah seminggu ini May mengantar anaknya ke Surau. Tidak saja May, tetapi juga Rita. Wanita yang berdomisili tak jauh dari Surau itu mengantar anaknya setiap pagi dan menunggunya hingga selesai. Rita, May dan ibu-ibu lain berkumpul di depan Surau sambil bersendagurau.
Pemasangan wifi gratis di Surau itu sudah hampir seminggu. Pemasangan wifi gratis ini sebenarnya digagas mahasiswa UIN yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah tersebut.
“Sudah seminggu kita pasang di Surau ini untuk memudahkan anak-anak,” jelas Abdurrahman, pimpinan rombongan KKN.
Dijelaskan Abdurrahman, awalnya kedatangan mereka ke Kampung Jambak adalah untuk membantu anak-anak sekitar belajar daring. Mereka mendatangi tiap rumah warga. Namun begitu banyak kendala yang mereka dapati. Selain karena keterbatasan jumlah handphone di satu rumah, relatif mahalnya harga paket internet menjadi kendala untuk belajar daring.
‘Kami kemudian berembuk bersama dosen pembimbing lapangan, akhirnya kami menggagas pemasangan wifi di Surau,” terangnya.
Rencana ini kemudian disampaikan ke seluruh warga. Gayung pun bersambut, warga antusias dengan rencana itu. Seluruh warga pun iuran bersama untuk memasang wifi di Surau.
“Warga beriuran, masing-masingnya menyumbang Rp10 ribu,” tutur Abdurrahman.
Berbekal kecepatan internet 20 Mbps, akhirnya seluruh anak belajar bersama di dalam Surau. Mereka belajar dengan menjaga jarak. Selama tiga jam mereka dituntun oleh mahasiswa UIN.
Pemasangan wifi gratis ini dilaunching Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Kamis (27/8/2020). Bahkan wali kota mengapresiasi langkah yang dilakukan mahasiswa UIN yang tengah KKN di daerah itu.
Tidak saja wali kota, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Padang, Rudy Rinaldy juga mengacungi jempol atas perhatian yang ditunjukkan mahasiswa KKN UIN Imam Bonjol tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan mahasiswa KKN UIN Imam Bonjol perlu didukung. Karena wifi gratis tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar daring di saat pandemi ini.
“Kita harapkan orangtua dan warga lain menjaga wifi tersebut dengan baik untuk hal positif,” kata Rudy Rinaldy saat mengunjungi Surau Kolam.
Rudy menjelaskan, langkah yang dilakukan mahasiswa UIN Imam Bonjol itu sejalan dengan program yang dicanangkan Pemerintah Kota Padang. Program “Rumah Ibadah Digital” yang dicetuskan Diskominfo Kota Padang yakni menyambung internet di setiap tempat ibadah di Padang, seperti di masjid, musala, gereja, vihara, dan lainnya.
“Wifi yang terpasang di tempat ibadah ini kita harapkan terpasang permanen. Perlu perhatian besar dari orangtua untuk bisa tetap membayar iuran setiap bulan. Kita harapkan pihak kelurahan juga bisa membantu agar wifi ini tetap dimanfaatkan anak-anak,” sebutnya didampingi Kepala Seksi IKP, Charlie Ch. Legi.
Rudy berharap, pemasangan wifi gratis di rumah ibadah ini dapat memantik semangat pengurus rumah ibadah lainnya untuk berbuat serupa.
“Kita juga mengundang pengusaha untuk membantu memasang wifi gratis di tempat ibadah lain, sehingga seluruh anak dapat belajar tanpa kendala,” katanya.
(Charlie Ch. Legi)