Dinsos Provinsi Sumbar Dorong Penguatan Manajemen Penanganan Bencana
D'On, Padang (Sumbar),- Penguatan informasi penanggulangan bencana bidang perlindungan dan jaminan sosial, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020. Bertempat Hotel Kawana, Jalan MH. Thamrin, Kelurahan No.71, Ranah Parak Rumbio, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang yang terhitung sejak tanggal (02 – 05 September 2020).
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Provinsi Sumbar Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM menyampaikan, ke depan harus terus memperkuat mitigasi bencana berbasis masyarakat melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Kampung Siaga Bencana. Pasalnya, ancaman bencana terus ada, mulai gempa bumi, tsunami, gunung meletus, hingga banjir bandang.
Penguatan informasi mengenai kebencaan sangat dibutuhkan sebagai langkah mitigasi kebencanaan, yang dipersiapkan baik pada saat pra bencana, saat bencana, maupun pasca bencana. Penguatan informasi penaggulangan bencana bidang perlindungan dan jaminan sosial yang diselenggarakan Dinas Sosial Provinsi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020.
Pantauan dari awak media di lapangan dengan pesertanya adalah pejabat dan staf serta yang berasal dari seluruh Dinas Sosial Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat dan potensi kesejahteraan sosial lainnya antara lain Tagana. Bahwa tagana berperan penting dalam menjalankan salah satu Visi - Misi Provinsi Sumatera Barat dalam hal ini mewujudkan Sumatera Barat tangguh dan mantap.
Pemahaman tentang pentinya kesiapsiagaan bencana harus dimulai dari Anak - anak sampai orang dewasa. Oleh karna itu, peran Taruna Siaga Bencana seperti pada kegiatan TMS (Tagana Masuk Sekolah) dan KSB (Kampung Siaga Bencana) harus Benar - benar optimal, tegasnya.
Selian itu, Irwan Basir juga menyampaikan Implementasi dari pada perkembangan informasi kegiatan di bidang kebencanaan, karena sekarang ini kita lihat locus kita penanganan Covid-19. Tapi tidak akan terlepas dari pada permasalahan bencana di Sumatera Barat, kurung waktu sampai Desember itu adalah kondisi bencana yang sering terjadi adalah keadaan cuaca yang menimbulkan akibat terhadap masyarakat, ujarnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan Tagana Kabupaten/Kota di samping kondisi tersebut hari ini yang menyangkut dengan masalah Covid-19, tapi harus juga siap siaga dan juga pemetaan terhadap apa yang sudah menjadi pengalaman yang selama ini terjadi di daerah Kabupaten/Kota tersebut.
Masing - masing daerah sudah terbentuk relawan dan ada kampung siaga bencana. Kemudian juga ada Komponen - komponen yang membidangi bencana terutama sekali Kepala seksi, kepala bidang dan seluruh unsur yang terlibat di dalam bencana ini bersama - sama. Karena informasi itu berkembang setiap masanya, dengan informasi terbaru ini kita meyakinkan sekali Perkembangan - perkembangan penaggulangan bencana yang akan lebih baik kedepan, tuturnya.
Irwan Basir mengatakan Provinsi, Kabupaten/Kota mau pun Nagari serta Kecamatan selama ini bisa mengimplementasikan koordinasi dengan baik, sehingga memudahkan penyaluran bantuan, kemudian apabila ada yang meninggal dunia cepatnya di urus administrasinya dan masyarakat korban bencana itu tidak merasa terhimpit dengan kondisi yang di alaminya.
Peran Teknologi tidak bisa dilepaskan diera milenial saat ini, begitupun informasi tentang kesiapsiagaan potensi bencana yang ada di Sumatera Barat, oleh karna itu masyarakat harus Benar - benar memanfaatkan era teknologi saat ini.
Seperti yang dijelaskan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Provinsi Sumbar Irwan Basir menghadapi era teknogi informasi industry, tagana dan masyarakat harus mampu berevolusi mengikuti perkembangan zaman serta tagana harus memiliki sosial skill berbasis IT, ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal itu dalam kegitan Penguatan Informasi tersebut para pejabat dan staf serta potensi Kessos lainnya seperti Tagana se Provinsi Sumatera Barat ini, dibekali dengan materi manajemen Informasi pada penanggulangan kebencanaan yang dapat melakukan pengumpulan data yang komprehensif untuk menghasilkan data yang akurat, memudahkan dalam pemantauan dan pengawasan serta memastikan program yang berkualitas, efektif dan akuntabel.
Tentang tugas dari tagana mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Peran dari pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) menjadi focus terkait dengan memberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat tentang kerawanan dan ancaman bencana, serta bagaimana membentuk jejaring kerja berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat dan bagaimana menerapkannya di lapangan, pangkasnya.
(DP)
Penguatan informasi mengenai kebencaan sangat dibutuhkan sebagai langkah mitigasi kebencanaan, yang dipersiapkan baik pada saat pra bencana, saat bencana, maupun pasca bencana. Penguatan informasi penaggulangan bencana bidang perlindungan dan jaminan sosial yang diselenggarakan Dinas Sosial Provinsi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020.
Pantauan dari awak media di lapangan dengan pesertanya adalah pejabat dan staf serta yang berasal dari seluruh Dinas Sosial Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat dan potensi kesejahteraan sosial lainnya antara lain Tagana. Bahwa tagana berperan penting dalam menjalankan salah satu Visi - Misi Provinsi Sumatera Barat dalam hal ini mewujudkan Sumatera Barat tangguh dan mantap.
Pemahaman tentang pentinya kesiapsiagaan bencana harus dimulai dari Anak - anak sampai orang dewasa. Oleh karna itu, peran Taruna Siaga Bencana seperti pada kegiatan TMS (Tagana Masuk Sekolah) dan KSB (Kampung Siaga Bencana) harus Benar - benar optimal, tegasnya.
Selian itu, Irwan Basir juga menyampaikan Implementasi dari pada perkembangan informasi kegiatan di bidang kebencanaan, karena sekarang ini kita lihat locus kita penanganan Covid-19. Tapi tidak akan terlepas dari pada permasalahan bencana di Sumatera Barat, kurung waktu sampai Desember itu adalah kondisi bencana yang sering terjadi adalah keadaan cuaca yang menimbulkan akibat terhadap masyarakat, ujarnya.
Oleh sebab itu, ia mengatakan Tagana Kabupaten/Kota di samping kondisi tersebut hari ini yang menyangkut dengan masalah Covid-19, tapi harus juga siap siaga dan juga pemetaan terhadap apa yang sudah menjadi pengalaman yang selama ini terjadi di daerah Kabupaten/Kota tersebut.
Masing - masing daerah sudah terbentuk relawan dan ada kampung siaga bencana. Kemudian juga ada Komponen - komponen yang membidangi bencana terutama sekali Kepala seksi, kepala bidang dan seluruh unsur yang terlibat di dalam bencana ini bersama - sama. Karena informasi itu berkembang setiap masanya, dengan informasi terbaru ini kita meyakinkan sekali Perkembangan - perkembangan penaggulangan bencana yang akan lebih baik kedepan, tuturnya.
Irwan Basir mengatakan Provinsi, Kabupaten/Kota mau pun Nagari serta Kecamatan selama ini bisa mengimplementasikan koordinasi dengan baik, sehingga memudahkan penyaluran bantuan, kemudian apabila ada yang meninggal dunia cepatnya di urus administrasinya dan masyarakat korban bencana itu tidak merasa terhimpit dengan kondisi yang di alaminya.
Peran Teknologi tidak bisa dilepaskan diera milenial saat ini, begitupun informasi tentang kesiapsiagaan potensi bencana yang ada di Sumatera Barat, oleh karna itu masyarakat harus Benar - benar memanfaatkan era teknologi saat ini.
Seperti yang dijelaskan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Provinsi Sumbar Irwan Basir menghadapi era teknogi informasi industry, tagana dan masyarakat harus mampu berevolusi mengikuti perkembangan zaman serta tagana harus memiliki sosial skill berbasis IT, ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal itu dalam kegitan Penguatan Informasi tersebut para pejabat dan staf serta potensi Kessos lainnya seperti Tagana se Provinsi Sumatera Barat ini, dibekali dengan materi manajemen Informasi pada penanggulangan kebencanaan yang dapat melakukan pengumpulan data yang komprehensif untuk menghasilkan data yang akurat, memudahkan dalam pemantauan dan pengawasan serta memastikan program yang berkualitas, efektif dan akuntabel.
Tentang tugas dari tagana mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Peran dari pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) menjadi focus terkait dengan memberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat tentang kerawanan dan ancaman bencana, serta bagaimana membentuk jejaring kerja berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat dan bagaimana menerapkannya di lapangan, pangkasnya.
(DP)