Rumah Sakit Rebutan Oksigen, Kasus Positif Covid-19 di India Tembus 5 Juta
D'On, India,- Infeksi virus corona Covid-19 di India melonjak melewati 5 juta. Hal tersebut menambah tekanan pada rumah sakit yang bergulat dengan pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan mereka untuk merawat puluhan ribu pasien yang kritis.
Di negara bagian besar seperti Maharashtra, Gujarat, dan Uttar Pradesh dan beberapa kota yang terkena dampak virus corona, permintaan oksigen meningkat lebih dari tiga kali lipat, kata dokter dan pejabat pemerintah India yang meminta bantuan darurat.
Dilansir dari laman Reuters, Rabu(16/9), “pasien yang putus asa telah menelepon saya sepanjang malam, tetapi saya tidak tahu kapan saya akan mendapatkan persediaan,” kata Rishikhesh Patil, pemasok oksigen di kota barat Nashik kepada Reuters.
Kementerian kesehatan melaporkan 90.123 infeksi baru pada hari Rabu, sehingga total beban kasus menjadi 5,02 juta.
Setidaknya 6 persen dari hampir 1 juta kasus aktif di India membutuhkan pasokan oksigen, kata pejabat kementerian kesehatan Rajesh Bhushan kepada wartawan. Persediaan mencukupi tetapi pemerintah negara bagian harus memantau penggunaan dan kekurangan persediaan negara, katanya.
“Masalahnya terjadi ketika di tingkat fasilitas, jika tidak ada persediaan. Setiap negara bagian harus memastikan ini,” kata Bhushan.
Di ibu kota negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, total kebutuhan tabung oksigen mencapai 5.000 silinder dibandingkan dengan 1.000 silinder pada waktu normal, kata seorang pejabat pemerintah.
Negara bagian Maharashtra yang terkena dampak paling parah memutuskan untuk mengurangi pasokan ke negara-negara tetangga untuk memenuhi permintaannya yang terus meningkat, kata seorang pejabat pemerintah negara bagian.
Ravindra Khade Patil, seorang dokter yang mengelola dua rumah sakit swasta di pinggiran Mumbai, berbicara tentang tekanan yang dihadapi untuk memastikan dia dapat memasok oksigen kepada pasiennya.
“Jika mereka datang terlambat bahkan beberapa jam, kami bisa kehilangan lima atau enam pasien. Setiap hari, kami khawatir apakah kami dapat memenuhi kebutuhan kami, apakah oksigen akan tiba atau tidak,” kata Patil.
(mdk/pan)