Akibat Guru Tewas Dipenggal, Pemerintah Prancis Menutup Sebuah Masjid
D'On, Paris (Prancis),- Pemerintah Prancis telah memerintahkan penutupan sebuah masjid, yang membagikan video mengutuk Samuel Paty, guru yang tewas dipenggal pada Jumat (16/10/2020) setelah memperihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Masjid Pantin, yang terletak di utara Paris akan ditutup selama enam bulan mulai Rabu (21/10/2020). Melalui akun di Facebook, masjid itu menyerukan tindakan terhadap Paty, sebelum dia terbunuh, dan mengungkap alamat sekolah tempat dia mengajar.
Setelah kematian Paty, Masjid Pantin telah menyatakan penyesalan terhadap video tersebut dan mengutuk pembunuhan itu. Video tersebut juga telah dihapus, demikian diwartakan BBC.
"Masjid ini akan ditutup (dan) prefek Seine-Saint-Denis akan menandatangani larangan malam ini," kata Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin kepada stasiun televisi Prancis TF1, Senin (19/10/2020).
Dia mengatakan Masjid Pantin, yang memiliki lebih dari 1.500 jamaah dan terletak di pinggiran kota yang sibuk, membagikan video di halaman Facebooknya hanya beberapa hari sebelum kematian Paty.
Seorang pria bernama Abdoulakh A, (18 tahun), ditembak mati oleh polisi setelah membunuh Paty di dekat sekolahnya di Conflans-Sainte-Honorine, pinggiran barat laut Paris.
Pembunuhan brutal Paty, (47), telah mengejutkan Prancis. Pada Minggu (18/10/2020) puluhan ribu orang ambil bagian dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri untuk menghormatinya dan membela kebebasan berbicara.
(dka/okz/TF1)