Wanita yang Diduga Simpanan Eks Kardinal Ditangkap karena Terima Rp 8,7 Miliar dari Kardinal Becciu
D'On, Italy,- Seorang perempuan Italia ditangkap polisi Italia setelah menerima uang tunai dari Kardinal Angelo Becciu, sebesar 455.000 poundsterling atau sekitar Rp 8,7 miliar (kurs Rp 19.000/poundsterling).
Wanita bernama Cecilia Marogna (39) ini disebut-sebut adalah simpanan Kardinal Becciu, kardinal dengan jabatan tertinggi ketiga di Vatikan.
Namun, Kardinal Becciu sudah dipecat Vatikan karena kasus penyalahgunaan dana.
Marogna membantah menjadi kekasih gelap Kardinal Becciu.
Marogna yang dikenal di Italia sebagai 'wanita kardinal', ditangkap di Milan pada Selasa (13/10/2020) di bawah surat perintah yang dikeluarkan oleh Vatikan, dikutip Daily Mail, Rabu (14/10/2020).
Penangkapan dilakukan setelah Marogna diikuti dua minggu.
Terungkap bahwa Kardinal Angelo Becciu, yang dipecat bulan lalu di tengah klaim konspirasi, telah mengirim 455.000 poundsterling dana Vatikan ke sebuah perusahaan Slovenia bernama Logsic yang dia kendalikan.
Cecilia Marogna (39) yang disebut-sebut wanita simpanan mantan Kardinal Angelo Becciu, ditahan polisi Italia setelah terima uang dari Becciu. (LEGGILO)
Marogna sebelumnya membantah menjadi simpanan Becciu yang berusia 72 tahun, dengan mengatakan bahwa dia adalah seorang ahli keamanan dan spionase profesional.
Di antara tagihan tersebut adalah £ 2.000 dihabiskan di Prada, £ 7.300 di Chanel, dan hampir £ 11.000 dihabiskan di toko desainer Poltrona Frau di kursi berlengan.
"Kurasa aku berhak membeli kursi berlengan untuk diriku sendiri setelah semua pekerjaan itu!" Marogna berkata, sambil mengklaim bahwa dia adalah korban yang tidak bersalah dari perebutan kekuasaan internal Vatikan.
Tampil di hadapan wartawan pada awal Oktober dengan wajah tersembunyi di balik kacamata hitam besar, Marogna membenarkan bahwa sejumlah 500.000 euro telah dibayarkan kepada perusahaannya yang berbasis di Ljubljana.
Kardinal memberi wewenang pembayaran kepadanya saat menjabat sebagai orang nomor dua di Sekretariat Negara Vatikan, yang mengelola sumbangan besar Gereja.
"Saya tidak mencuri satu euro pun," kata Marogna kepada surat kabar Domani tentang pembayaran yang dilakukan dalam tahapan puluhan ribu euro.
Sebaliknya, "Saya memiliki surat dari kardinal yang memberi saya hak untuk bepergian dan melakukan hubungan diplomatik untuk membantu Gereja di daerah yang sulit," katanya.
Ia juga mengaku mengenal anggota senior dari dinas rahasia Italia.
Dia menyatakan kepada media Corriere della Sera bahwa dia bukan simpanan Becciu.
Kepada media Italia itu, Marogna menyebut dirinya analis politik dan pakar intelijen dengan jaringan hubungan di Afrika dan Timur Tengah untuk melindungi perwakilan Vatikan di luar negeri.
Adapun Kardinal Becciu, yang sebelumnya menduduki jabatan nomor tiga Vatikan di Sekretariat Negara, tiba-tiba mengundurkan diri pada 25 September 2020 lalu.
Belakangan diketahui bahwa ia melakukannya setelah perintah dari Paus Fransiskus.
Becciu sekarang dicurigai melakukan korupsi tingkat tinggi, termasuk membeli properti mewah London, membeli rumah sakit Italia, dan mentransfer uang kepada saudara-saudaranya.
Dia selanjutnya dituduh mengatur kejatuhan Kardinal George Pell, yang dibawa ke Vatikan dengan tujuan mengatur keuangan gereja.
Becciu dituduh menggunakan £ 600.000 dana gereja untuk menyuap orang untuk memberikan bukti terhadap Pell dalam persidangan pelecehan seksualnya, di mana ia dituduh melecehkan anak laki-laki paduan suara pada 1990-an.
Pell dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada Mei 2019, sebelum putusan itu dibatalkan dalam proses banding.
Disambut kembali di Vatikan oleh Paus minggu ini, kecurigaan kini jatuh pada Becciu - saingan Pell.
Becciu membantah melakukan kesalahan.
Penangkapan Marogna di tengah tuduhan pengkhianatan terselubung telah menarik perhatian publik karena hubungannya dengan spionase.
Australia melaporkan bahwa Moragna dibayar uang untuk membantu Becciu membangun 'jaringan intelijen'.
Pembayaran tersebut ditandatangani oleh Monsinyur Alberto Perlasca, mantan asisten Becciu, yang dianggap telah mengoordinasikan pembayaran dalam kasus Pell.
Perlasca diduga bekerja sama dengan penyidik setelah kantornya digerebek polisi.
(tribunnewswiki/dailymail)