90 Ribu Orang Laporkan Kasus Pelecehan Seksual di Organisasi Pramuka AS
D'On, Amerika Serikat (AS),- Sebanyak 90 ribu orang mengajukan klaim pelecehan seksual kepada Boy Scouts of America, Organisasi Pramuka Amerika Serikat (AS) sebelum tenggat pada Senin (16/11/2020). Mereka menuduh pembina pramuka dan pemimpin lainnya melakukan pelecehan, dengan kebanyakan kasus terjadi pada 1960-an, 1970-an dan 1980-an.
Dalam beberapa tahun terakhir terjadi lonjakan tuntutan hukum terhadap organisasi tersebut setelah beberapa negara bagian memberlakukan perubahan undang-undang yang memperbolehkan mereka yang menjadi korban semasa anak-anak, mengajukan tuntutan hukum di kemudian hari.
Organisasi Pramuka mengajukan klaim bangkrut pada Februari untuk menyiapkan dana kompensasi bagi korban pelecehan, namun jumlah ganti rugi akan ditentukan berdasarkan negosiasi mendatang.
“Ini merupakan skandal pelecehan seksual terbesar di Amerika sejauh ini.,” kata pengacara Paul Moses kepada AFP.
Pada 2010, Moses memenangkan ganti rugi sebesar 20 juta dolar bagi seorang mantan anggota pramuka yang dilecehkan oleh pembinanya.
“Kami sangat prihatin dengan banyaknya orang yang terkena dampak pelecehan di masa lalu dalam pramuka dan terharu oleh keberanian mereka yang berani mengungkapkannya,” kata Organisasi Pramuka AS dalam sebuah pernyataannya yang dilansir VOA. “Hati kami hancur karena tidak dapat menghilangkan perasaan sakit mereka.”
Didirikan pada 1910, Organisasi Pramuka Amerika mengalami penurunan jumlah anggota dari puncaknya sebanyak empat juta pada tahun 1970-an menjadi dua juta saat ini.
Pembaruan telah diberlakukan dalam beberapa tahun belakangan termasuk di antaranya pemeriksaan latar belakang kriminal, pelatihan pencegahan pelecehan bagi staf dan sukarelawan serta peraturan yang mengharuskan setidaknya dua pembina dewasa hadir selama kegiatan pramuka.
(dka/AFP)