Mahfud MD: Habib Riziq Pulang Karena Akan Dideportasi Arab Saudi
"Terus terang pemerintah tidak pernah membahas itu secara khusus. Kita tidak menganggap ini serius," kata Mahfud dalam tayangan CokroTV di YouTube baru-baru ini.
Mahfud menilai Habib Rizieq berbeda dengan mendiang Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Khomeini, yang dianggap orang suci oleh rakyat Iran, sehingga kedatangannya disambut oleh seluruh rakyat. Sedangkan Habib Rizieq menurutnya tidak semua akan menyambut.
"Jadi kita tidak khawatir juga," ujar sang Menkopolhukam.
Selain itu, Mahfud menilai kepulangan Habib Rizieq adalah urusan pribadi dan pemerintah tidak akan menghalangi. Dia menyebut pemerintah Indonesia tidak pernah menghalangi dan justru pihak Arab Saudi yang mencekal Habib Rizieq.
"Yang saya tahu dari sumber informasi yang resmi, Rizieq Shihab itu sampai beberapa waktu yang lalu memang dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi, bukan oleh Pemerintah Indonesia. Dicekal pemerintah Arab Saudi karena dianggap melakukan penghimpunan dana secara ilegal. Dianggap melakukan kegiatan-kegiatan politik sehingga dicekal," katanya.
Namun, pemerintah Saudi katanya kemudian mencabut cekal tersebut. Meskipun sudah lepas cekal tersebut, Habib Rizieq katanya terancam terdeportasi karena pelanggaran imigrasi. Dengan pulang sendiri ke Tanah Air, Mahfud menilai Habib Rizieq ingin pulang secara terhormat.
"Dia itu akan dideportasi, karena dianggap melakukan pelanggaran imigrasi. Nah sekarang ini Rizieq Shihab ingin pulang ke Indonesia, tapi tidak ingin dideportasi. Dia ingin pulang terhormat gitu," kata Mahfud.
Sebelumnya,Habib Rizieq Shihab mengumumkan kepulangannya ke Indonesia dan akan tiba di Jakarta pada Selasa 10 November 2020. Sesampainya di Tanah Air, Rizieq akan beristirahat selama dua hari hingga 12 November 2020, dan setelah itu baru melakukan sejumlah kegiatan dakwahnya.
Setelah beristirahat, pada Jumat 13 November 2020, Habib Rizieq akan melakukan sejumlah kegiatan. Dimulai dari salat Subuh berjamaah dan menghadiri acara Maulid yang diselenggarakan Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf di Jakarta Selatan. (ren)
Baca juga: Komjen Ari Dono, Jenderal Polisi yang Umumkan Ahok Jadi Tersangka
(VV/mond)