Rayuan Maut Janda 17 Tahun, Membuat Pemuda Ini Bernasib Tragis
Aksi janda muda di Medan, Sumatera Utara itu tidak dilakukan sendiri, YF juga dibantu oleh kedua temannya. Saat ini, perempuan berinisial YF tersebut harus berurusan dengan polisi.
Selain YF dua orang temannya pun turut diamankan petugas yakni YP (23) dan AR (15).
"Kebetulan yang perempuan ini sudah pernah berkeluarga, umurnya 17 tahun," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.
Korban RF rupanya masuk dalam jebakan yang dipasang oleh sang janda muda berinisial YF. Pelaku beraksi dengan menjebak korban melalui media sosial.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, saat itu YF pura-pura kenalan dengan korban via media sosial. Kemudian, YF mengajak calon korban itu untuk ketemuan. Setelah bertemu, YF mengajak korbannya ke tempat kosnya.
"Modus mereka ini adalah tersangka perempuan berkenalan dengan calon korban melalui medsos, dalam hal ini yang digunakan adalah Facebook.
Setelah berkenalan kemudian mengajak ketemuan dengan calon korban. Dalam pertemuan itu, si perempuan ini mengajak korban ke tempat kos-kosannya," ungkapnya Jumat (6/11/2020).
Korban sempat naik motor bertiga dengan sang janda muda berinisial YF. Saat korban dalam perjalanan menuju kamar kost bersama YF, dipertengahan jalan mereka bertemu dengan teman si janda muda.
Salah seorang teman YF pun ikut menumpang diatas sepeda motor korban lantaran ingin ikutan gabung di kamar kos. Akhirnya, mereka naik motor berbocengan tiga.
"Mereka mau menumpang, kemudian salah satu tersangka ikut bergabung di motor korban. Jadi mereka boncengan bertiga, perempuan ada di tengah," terang Kapolres.
Setibanya di kosan sang janda muda, rupanya korban malah diserang habis-habisan. Korban pun dibuat tak berdaya saat tubuhnya ditusuk oleh teman sang janda muda.
"Sesampainya di TKP, korban ditusuk-tusuk oleh tersangka yang duduk paling belakang. Itu langsung ke bagian leher dengan pisau," ungkapnya.
Seketika korban terjatuh namun masih dapat melakukan perlawanan.
"Korban berdiri melakukan perlawanan kemudian tersangka ketiga yang mengikuti dari belakang yang menggunakan kendaraan lain, membantu rekannya menusuk korban pakai obeng berulang-ulang.
Dari hasil pengecekan ada 42 lubang yang kita perkirakan itu adalah bekas tusukan dari para tersangka ini," tegas Riko.
Setelah itu, para pelaku membawa kabur barang-barang milik korban antara lain CBR 150 dan ponsel Xiaomi Note 4X.
Pelaku lantas kabur hingga akhirnya ditangkap di hotel kawasan Kabupaten Asahan. Riko menyebut bahwa awalnya Unit Reskrim Polsek Sunggal melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku di seputaran daerah Tebingtinggi.
"Namun setibanya di Tebingtinggi ternyata para pelaku telah berpindah ke daerah Kisaran," kata Riko saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (6/11/2020).
Upaya pencarian polisi itu akhirnya membuahkan hasil.
Polisi berhasil menangkap tersangka di wilayah Asahan. "Kebetulan tiga-tiganya ini masih bergabung di salah satu hotel melati di Asahan," jelas Riko.
Sebelum itu, penyidik kepolisian sempat mengalami kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Kasus tersebut mulai terungkap setelah obeng yang ditemukan di lokasi kejadian menghasilkan petunjuk.
"Jadi kita bisa mengungkap kasus pembunuhan ini adalah dari obeng ini. Obeng ini milik salah satu bengkel. (Pemiliknya) mengenali bahwa BB-nya adalah milik dia," jelasnya.
Pemilik bengkel mengakui melihat para tersangka mengambil obeng tersebut. "Karena sore hari pada saat dia bekerja dia melihat tiga orang ini duduk di depan bengkelnya. Setelah 3 orang itu pergi, obengnya hilang," tuturnya.
(Brito/mond)