Penembakan Laskar FPI, Ini Fakta CCTV Japek
D'On, Jakarta,- Peristiwa penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek (Japek) tidak terekam CCTV. Jasa Marga mengakui kamera pengawas di lokasi tidak berfungsi lantaran ada kabel fiber optik yang terputus.
Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman menuturkan, gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) sampai dengan Km 72+000 (Cikampek) menjadi offline/mati.
“Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu (6 Desember) pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut,” kata Raddy.
Lantaran kondisi saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan.
“Perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin (7 Desember) sekitar pukul 16.00 WIB,” ujarnya.
Ketika kembali dikonfirmasi kembali mengenai kerusakan tersebut, Raddy menegaskan, bahwa CCTV tidak rusak hanya saja ada kabel fiber optik yang terputus. Hal tersebut mengakibatkan CCTV Km 49 hingga 72 semua offline. Namun, CCTV lainnya sebelum 48+600, baik di Japek Bawah maupun Japek Elevated semua berfungsi normal.
"CCTV nya tidak mengalami kerusakan. Jaringannya terganggu akibat fiber optic di median jalan yang terputus, sehingga harus diperbaiki. Karena titik fiber optic yang terkendala di 48+600, maka mulai dari CCTV 49 hingga 72 semua offline, namun CCTV lainnya sebelum 48+600, baik di Japek Bawah maupun Japek Elevated semua berfungsi normal," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin 14 Desember 2020.
(aky)