Sekap Putranya Selama Puluhan Tahun, Seorang Ibu Ditangkap
D'On, Stockholm (Swedia),- Seorang perempuan tua di Swedia ditangkap setelah dicurigai menyekap putranya selama hampir tiga dekade di sebuah flat di pinggiran Ibu Kota Stockholm.
Ibu itu membantah melakukan penyekapan setelah putranya, yang kini berusia 40 tahun, ditemukan dalam keadaan cedera berat dan hidup dalam kondisi jorok di dalam flat tersebut. Sang anak kini menjalani operasi di rumah sakit atas luka-luka yang dialaminya.
Pria itu ditemukan oleh seorang kerabat pada Minggu (29/11/2020) setelah ibunya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.
Menurut laporan surat kabar Expressen, kerabat itu terakhir berkunjung ke flat tersebut sekira 20 tahun lalu.
Dia mengatakan tidak pernah lagi berkunjung ke sana setelah usaha sebelumnya untuk membahas mengenai nasib anak dari ibu itu gagal. Saat itu, si anak ditarik dari sekolah saat usianya baru 11 atau 12 tahun.
Ketika membuka pintu yang tidak dikunci, ia menemukan flat dalam keadaan gelap dan tercium bau kencing, busuk, kotor dan debu.
Tidak terdengar suara kertika ia meneriakkan salam "helo" sehingga ia masuk dan berjalan di antara barang-barang berserakan. Ia lantas mendengar suara dari arah dapur dan melihat seorang laki-laki duduk di pojok yang gelap, terterangi oleh cahaya dari jalan.
Ketika pria itu melihatnya, dia berdiri dan membisikkan namanya berulang kali. Sebagian besar gigi pria itu sudah tanggal, suaranya cadel, dan bagian kaki hingga lututnya penuh dengan luka.
Meski begitu, pria itu masih mengenalinya setelah lama tak bertemu dan tidak takut kepadanya.
Setelah ia dibawa ke rumah sakit, tim dokter memberi tahu polisi dan ibunya ditahan, demikian diwartakan BBC.
Jaksa penuntut Stockholm, Emma Olsson, mengatakan kepada kantor berita Reutersbahwa pria itu perlu dioperasi, tetapi ia tidak memberikan keterangan lebih rinci.
Adapun seorang juru bicara kepolisian mengatakan: "Kami menyelidiki berapa lama putra ini mungkin telah disekap, tetapi kami asumsikan lama sekali."
Kepolisian telah membarikade apartemen yang terletak di Haninge, pinggiran Stockholm, untuk melakukan penyelidikan dan mencari saksi mata untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Sejauh ini belum ada laporan resmi tentang bagaimana sebenarnya hubungan antara ibu dan anak tersebut, tetapi kerabat yang menemukan putra itu mengatakan kepada televisi Swedia bahwa sang ibu merasa kalut ketika kehilangan anak sebelumnya ketika masih muda.
Ketika ia melahirkan lagi, ia menamakan bayinya ini dengan nama yang sama dengan nama anak sebelumnya. Menurut seorang kerabat, sang ibu menginginkan putranya hidup lagi, sehingga ia terlalu melindungi putra keduanya.
"Saya berterima kasih ia mendapat pertolongan dan bisa bertahan hidup," kata kerabat yang menemukannya kepada surat kabar Expressen.
Seorang tetangga, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan perempuan itu tidak menunjukkan tanda-tanda ia tinggal bersama seseorang.
"Sepengetahuan kami, perempuan itu tinggal sendiri, itulah yang kami ketahui selama ini. Dan ketika kami berbincang-bincang dengannya, ia tidak pernah menunjukkan ada orang lain di flat itu, hanya dia seorang diri. Bukan perempuan tua, tetapi sendiri. Itulah yang kami tahu," ungkapnya.
(Reuters/BBC)