Denny Siregar Sebut Jubir FPI Munarman Pemimpin Tertinggi ISIS di Indonesia, 19 Anggota FPI Teroris
D'On, Jakarta,- Penangkapan 26 anggota teroris di Makassar yang kini sudah dibawa ke Jakarta mendapat sorotan publik, bahkan ramai diperbincangkan di media sosial.
Salah satunya, pegiat media sosial Denny Siregar menyoroti tentang penangkapan teroris tersebut.
Dikabarkan pula, 19 terduga teroris yang dibawa ke Jakarta dari Makassar itu merupakan anggota FPI.
Cuitan Denny Siregar di twitter menjadi ramai diperbincangkan setelah menyinggung pentolan FPI, Munarman.
Denny menulis beberapa cuitan dengan menyinggung Munarman.
Denny Siregar membagikan video seorang pemuda yang jadi salah satu dari 19 orang itu, yang mengaku pernah dibaiat dan dihadiri oleh pentolan FPI, Munarman.
"Saya dibaiat dihadiri oleh Munarman pengurus FPI pusat pada saat itu," kata pemuda itu.
Pemuda itu mengaku, pihak yang membaiatnya adalah Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri.
"Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri yang memimpin baiat pada saat itu. Dan sesudah baiat, saya pernah mengikuti taklim rutin FPI di Jalan Sungilimboto sebanyak 3 kali.
Yang mengisi acara pada saat itu Ustaz Agus, dan Abdurrahman selaku panglima pemimpin FPI Makassar," katanya.
Mendengar pengakuan dari pemuda itu, Denny Siregar pun mencurigai Munarman adalah pemimpin (Panglima Tertinggi) ISIS di Indonesia.
"Berarti Munarman adalah pemimpin tertinggi ISIS di Indonesia?" tulisnya.
Dikabarkan, Melansir Kompas.com, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan,
19 tersangka teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Makassar merupakan anggota Front Pembela Islam ( FPI).
Para tersangka teroris itu telah dijemput tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021) siang kemarin.
"Semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar," kata Rusdi dalam konferensi pers di Bandara Soetta, Tangerang, Banten.
Menurutnya, kelompok teroris dari Makassar ini memiliki berbagai rencana yang bisa mengganggu stabilitas serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kelompok ini biasanya melakukan aksi bom bunuh diri.
Rusdi mengatakan, salah satu dari 19 tersangka teroris kelompok Makassar ini merupakan anak pasangan suami istri Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani.
Mereka adalah pelaku bom bunuh diri di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.
"Kelompok ini mempunyai ke mental untuk melakukan kegiatan-kegiatan bom bunuh diri," ujar Rusdi.
Dalam penjemputan hari ini, juga ada sembilan tersangka teroris dari Gorontalo.
Mereka juga bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.
Total, ada 26 tersangka teroris yang dijemput Polri hari ini. Mereka akan dipindahkan ke Rutan Mako Brimob di Cikeas.
FPI Singgung Pernyataan Polisi
Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengaku bingung menanggapi polisi
yang menyebut adanya anggota FPI yang menjadi terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia menilai semestinya polisi tak lagi menghubung-hubungkan terduga teroris tersebut dengan FPI lantaran Ormas FPI telah dibubarkan pemerintah.
Ia pun merasa heran dengan terus dikaitkannya nama FPI dengan berbagai hal sebab Ormas mereka telah dinyatakan tidak eksis karena sudah dibubarkan pemerintah.
"Tidak tahu (ya mau menanggapi seperti apa). Karena tidak ada FPI lagi. Jadi kita bingung. Sudah bubar masih saja dibawa repot dan ribet," kata Aziz sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (4/2/2021).
Ia lantas mempermasalahkan sikap pemerintah yang terus menekan FPI namun permisif terhadap organisasi yang di dalamnya terdapat banyak koruptor.
"Yang masih eksis organisasinya dan banyak koruptor dihasilkan bahwa sampai-sampai terkait bantuan kemanusiaan (bansos) juga digarong tapi aman sentosa saja tuh, tidak dibubarkan, tidak diblokir sekelilingnya dan diteror. Aman deh pokoknya," kata Aziz.
"Padahal korupsi ini nyata dan efek yang dihasilkan juga nyata. Merusak dari semua lini kerusakannya dan akut kerusakannya. Ini harusnya jadi fokus," lanjut dia.
Adapun sebelumnya Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, 19 tersangka teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Makassar merupakan anggota FPI.
Para tersangka teroris itu telah dijemput tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021) siang kemarin.
"Semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar," kata Rusdi dalam konferensi pers di Bandara Soetta, Tangerang, Banten.
Menurut dia, kelompok teroris dari Makassar ini memiliki berbagai rencana yang bisa mengganggu stabilitas serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kelompok ini biasanya melakukan aksi bom bunuh diri. Rusdi mengatakan, salah satu dari 19 tersangka teroris kelompok Makassar ini merupakan anak pasangan suami istri Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani.
Mereka adalah pelaku bom bunuh diri di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.
"Kelompok ini mempunyai ke mental untuk melakukan kegiatan-kegiatan bom bunuh diri," ujar Rusdi.
Source:tribun