Ini Perbedaan Sabar dan Memendam Amarah, Jangan Disamain Ya!
Orang yang kelihatannya sabar belum tentu sebenarnya sabar, bisa jadi dia hanya memendam amarahnya. Banyak faktor mengapa ia mencoba memendam amarahnya daripada meluapkannya. Oleh karena itu, biasanya orang ini lebih banyak diam.
Namun diamnya orang yang memendam amarah adalah sebuah malapetaka. Karena apabila terus-terusan diam dan memendam amarahnya, maka banyak efek samping yang ditimbulkan misalnya stres. Atau jika sekali meluapkan amarah, dia bisa benar-benar emosi.
Kalau kamu bisa tiba-tiba meledak, kamu hanya menahan amarah loh bukan sabar. Orang sabar gak akan bisa meledak sebab dia gak pernah menyimpan atau memendam amarah dalam hati dan pikirannya.
Memang orang yang sabar dan sedang memendam amarahnya terlihat sama. Namun jelas keduanya berbeda.
Dilansir dari berbagai sumber, ini dia perbedaan sabar dan memendam amarah.
Sabar Gak Menendam
Orang sabar bukan berati gak punya amarah atau emosian, lebih tepatnya orang gak menahan atau memendam emosinya. Sehingga gak akan meledak pada suatu waktu-waktu. Biasanya orang sabar akan mengekspresikan perasaanya dan melepaskan amarahnya, seperti memberi tahu apa yang dia rasakan kepada orang itu, namun gak dengan amarah yang menggebu.
Sabar Berujung Ikhlas
Biasanya orang yang banyak sabar akan berujung pada keikhlasan. Jika sudah bisa menahan emosinya, dia akan melepaskannya dengan cara mengihlaskannya. Sehingga banyak orang sabar yang gak ambil pusing atas apa yang terjadi padanya dan tetap melanjutkan hidupnya.
Menahan Amarah Bisa Meledak
Apa bila kamu masih belum bisa sabar dan belum bisa mengontrol emosi dengan baik, lebih baik kamu luapkan. Jangan sampai kamu menahannya atau gak mengekspresikannya. Kebanyakan orang yang sering menahan amarah akibat gak bisa mengespresikannya dengan baik namun hati gak bisa melepasnya dengan rela sehingga kamu meledak sewakru-waktu.
(****)