Rilis Video Bentrok dengan India, Cina Kehilangan Komandan
D'On, Beijing (China),- Rekaman dramatis yang dirilis media pemerintah Cina menunjukkan bentrokan mematikan antara pasukan di perbatasan India tahun lalu. AFP, 20/02.
Kementerian pertahanan Cina pada Jumat menyebutkan empat tentara tewas dalam perkelahian itu, dalam konfirmasi kematian pertama oleh Beijing dari sebuah insiden yang juga merenggut nyawa sedikitnya 20 tentara India.
Rekaman yang kemudian dirilis oleh stasiun televisi negara CCTV menunjukkan pasukan India menyeberangi sungai menuju tentara Cina di Pegunungan Karakoram yang tandus dan tertutup es, membawa tongkat dan perisai bertuliskan "Polisi".
Kesepakatan bilateral mencegah penggunaan senjata di kedua sisi, dan bentrokan brutal antara kedua belah pihak di perbatasan yang tidak jelas seringkali melibatkan tongkat, batu, dan adu tinju.
"Mereka sekarang telah memindahkan tenda baru lainnya ke sini," kata seorang tentara dalam video tersebut, yang mengklaim pihak India melanggar konsensus dan melanggar batas untuk "memprovokasi" tentara Cina.
Rekaman selanjutnya menunjukkan huru-hara besar pasukan dari kedua sisi dan bentrokan dalam kegelapan, sebelum tentara Tiongkok terlihat merawat seorang pria yang kepalanya berlumuran darah.
Pertempuran perbatasan dataran tinggi di lembah Galwan pada bulan Juni adalah salah satu bentrokan paling mematikan antara kedua belah pihak dalam beberapa dekade terakhir.
Beijing mengakui bahwa bentrokan itu telah menimbulkan korban tetapi tidak mengkonfirmasi apakah ada tentara China yang tewas hingga minggu ini.
Suara latar CCTV mengatakan tentara Cina "berkorban secara heroik". Komandan batalyon Chen Hongjun dan tiga tentara lainnya telah diberi penghargaan anumerta, kata kementerian pertahanan. Media pemerintah melaporkan bahwa prajurit termuda yang meninggal berusia 19 tahun.
India dan China berperang di perbatasan pada tahun 1962 dan telah lama saling menuduh berusaha melintasi perbatasan mereka - yang tidak pernah disepakati dengan baik - di wilayah Ladakh India, tepat di seberang Tibet.
Beijing dan New Delhi kemudian mengirim puluhan ribu tentara tambahan ke perbatasan, tetapi pekan lalu mengatakan mereka telah setuju untuk "melepaskan diri" di sepanjang daerah perbatasan.
(Gatra/AFP)