Kompleks Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Ludes Dilalap Api, Ribuan Rumah Hangus Terbakar
D'On, Bangladesh,- Kobaran api menyapu seluruh kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh pada Senin, menghancurkan ribuan rumah, menurut pejabat dan saksi mata.
Video yang direkam seorang penduduk menunjukkan kobaran api melalap komplek kamp Balukhali di Cox’s Bazar, disertai warga yang berusaha menyelamatkan barang-barang mereka di tengah lapak dan tenda-tenda yang terbakar.
“Pemadam kebakaran, penyelamat, dan tim tanggap darurat serta sukarelawan berada di TKP berusaha mengendalikan api dan mencegah api menyebar lebih jauh,” jelas juru bicara untuk badan pengungsi PBB UNHCR di Cox’s Bazar, Louise Donovan, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (23/3).
Cox’z Bazar adalah kawasan di mana para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar tinggal dalam gubuk-gubuk yang reyot.
Para pengungsi Rohingya yang ada di kamp-kamp mengatakan, banyak rumah ludes dilalap api dan beberapa orang meninggal, tapi baik pemerintah maupun UNHCR belum mengonfirmasi adanya korban jiwa.
Lebih dari 1 juta Rohingnya tinggal di kamp-kamp di selatan Bangladesh. Mereka sebagian besar melarikan diri dari Myanmar pada 2017 setelah tindakan keras yang dipimpin militer. Penyelidik PBB sebut tindakan keras militer Myanmar bertujuan genosida, namun tuduhan itu dibantah Myanmar.
“Api menyebar begitu cepat, sebelum kami memahami apa yang terjadi, api telah melalap rumah kami. Orang-orang berteriak dan berlarian kesana kemari. Anak-anak juga lari, menangisi keluarga mereka,” jelas sukarelawan Save the Children, Tayeba Begum, a Save the Children, yang menyaksikan insiden itu.
Seorang pemimpin komunitas Rohingya di Cox’s Bazar mengatakan melihat beberapa jasad tergeletak.
“Ribuan gubuk benar-benar habis terbakar,” kata Mohammed Nowkhim kepada Reuters.
“Kami berusaha mengendalikan api,” kata wakil pejabat pemerintah Bangladesh bidang pengungsi, Mohammed Shamsud Douza.
Pada Januari, kebakaran juga terjadi di kamp tersebut, merusak rumah-rumah tapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Direktur Save the Children di Bangladesh, Onno Van Manen mengatakan, risiko kebakaran di kamp yang sangat padat itu tinggi dan kebakaran pada Senin kemarin merupakan yang terbesar.
“Ini pukulan menghancurkan lainnya yang dihadapi pengungsi Rohingya yang tinggal di sini. Hanya beberapa hari yang lalu kami kehilangan fasilitas kesehatan kami dalam kebakaran lain,” ujarnya.
UNHCR menyampaikan, lembaga kemanusiaan telah memobilisasi ratusan sukarelawan dari dekat kamp untuk mendukung operasi, termasuk kendaraan dan alat pemadam kebakaran.
“Sejauh ini api telah merusak tempat penampungan, pusat kesehatan, titik distribusi, dan fasilitas lainnya,” jelas Donovan.
(mdk/pan)