Pengakuan Suami Kades Wotgalih, Setelah Habis Harta Benda lalu Diusir dari Rumah
D'On, Pasuruan (Jatim),- Eko Martono (40), suami Kades Wotgalih Rini Kusmiyati, akhirnya meluapkan skandal perselingkuhan istrinya dengan Salman (35), salah satu staf desa yang menjadi anak buah istrinya.
Kuasa hukum Eko Martono, Aditya Anugrah Purwanto mengungkap, dugaan perselingkuhan dan perzinahan Kades Wotgalih dengan anak buahnya itu tidak sekali dua kali terjadi.
Sebelum terjadi penggerebekan, Rini Kusmiyati ternyata kerap berkirim pesan mesra dengan Salman.
Hal itu diketahui kliennya langsung dari telepon selular istrinya.
“Tapi saat itu klien kami memilih berdamai karena memang tidak ada bukti kuat,” tuturnya kepada wartawan di Mapolres Pasuruan, Rabu (24/3).
Aditya menyebut, kliennya selama ini sudah sangat banyak berkorban untuk istrinya.
Bahkan untuk pencalonan kades istrinya, Eko sampai menjual semua harta benda.
“Klien kami menggadaikan SK PNS sebagai jaminan ke bank untuk meminjam uang Rp150 juta. Untuk pencalonan kades kemarin,” ungkapnya.
Menurut pengakuan kliennya, kasus dugaan perselingkuhan dan perzinahan yang dilakukan Kades Wotgalih itu pernah dilaporkan Eko ke Polsek Nguling tahun lalu.
“Tapi lagi-lagi, saat itu tidak ada cukup bukti,” terangnya.
Sementara, Eko membantah keterangan yang diberikan Salman yang menyebut bahwa pertemuannya dengan istrinya itu hanya salah paham.
Eko juga menegaskan bahwa keterangan Salman yang mengaku tak memiliki hubungan apa-apa dengan istrinya adalah dusta.
Sebab, pertemuan Rini Kusmiyati dan Salman di rumah milik A, warga Desa Dandanggendis, Kecamatan Nguling itu sudah berulang kali dilakukan.
Eko juga mengamini pernah menemukan chatting mesra antara Kades Wotgalih dengan stafnya itu.
“Itu (chatting mesra) sejak Maret 2020,” ungkapnya.
Puncaknya pada Oktober 2020 lalu, pasangan tersebut memuturkan pisah ranjang.
“Pisah ranjang, diusir dari rumah. Tapi saya masih suami sah,” tegasnya.
Eko mengungkap, pernikahan 20 tahun dirinya dengan Rini Kusmiyati sejatinya baik-baik saja.
Namun sejak kehadiran Salman, kehidupan rumah tangganya menjadi renggang.
Eko juga mengaku sangat sakit hati dengan perlakukan istrinya dan juga Salman yang disebutnya menjadi penyebab kehancuran rumah tangganya.
Karena itu, ia memohon agar Kades Wotgalih dan perangkat desa tersebut diproses hukum seadil-adilnya mengingat perbuatan keduanya tidak hanya sekali dua kali.
“Seluruh harta benda yang saya miliki habis. Saya jual sapi, pinjam uang ke bank, menjadikan SK PNS saya sebagai agunan, namun malah dibalas seperti ini,” tandas Eko Martono.
(jpg/ruh/pojoksatu)