Rainul: Kritik dan Saran Diperlukan dalam Pembangunan
Rainul menganggap informasi masyarakat yang mengatakan kalau JIAT tidak berfungsi lagi itu hal biasa dan sebagai kritikan saja.
"Kami mendapatkan Informasi dari masyarakat yang mengatakan JIAT tidak berfungsi lagi itu hal biasa. Dan itu saya anggap sebagai kritikan. Sebab pembangunan tidak akan berjalan tanpa kritikan," kata Rainul disela-sela waktu istirahatnya sambil ngopi bareng bersama sejumlah awak media di kawasan GOR H.Agussalim Padang, Senin(5/4/2021).
Dijelaskan Rainul, JIAT yang pembangunannya dilakukan pada tahun 2018 itu memang sedikit bermasalah. Karena ada beberapa titik yang baterai (AKI) sebagai sumber listrik sudah tidak menyala lagi.
Melihat kondisi tersebut, kami sudah mensurvei ke lokasi bersama dengan PPK Operasional dan Pemeliharaan (OP), dan nyatanya JIAT tersebut dapat digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air untuk sawah dan kebun mereka, tandasnya.
"Jika diumpamakan, kita saja sebagai manusia setelah sekian lama hidup pasti butuh perawatan. Begitu juga JIAT tersebut yang hanya benda dengan bahan baku yang didominasi dengan besi. Kalau kurang perawatan ya besi tersebut akan berkarat, dan JIAT akan terkendala pemanfaatan nya," kata Rainul dengan sedikit candanya.
Dalam upaya mendukung terwujudnya swasembada pangan di Kabupaten Pesisir Selatan, BWSS V memastikan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di daerah setempat dalam kondisi prima, dan siap dioperasikan kapanpun.
"Khusus di Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera terdapat dua unit JIAT, sementara di Sungai Liku, Kecamatan Ranah Pesisir terdapat satu unit JIAT, ketiganya sekarang dalam kondisi prima dan siap mendukung terwujudnya swasembada pangan di Pesisir Selatan,"ucapnya.
Untuk itu kepada masyarakat setempat ikut berperan aktif dalam perawatan dan pemeliharaan JIAT tersebut. Agar dapat dimanfaatkan dengan waktu yang lebih lama lagi, sebelum ada peningkatan, pungkasnya.
(***)