Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Begini yang Rasulullah Lakukan!
Dirgantaraonline.co.id,- Lailatul Qadar merupakan malam yang paling mulia daripada malam seribu bulan. Malam yang paling baik dan hanya terjadi di bulan Ramadan. Malam Lailatul Qadar terdapat pada 10 hari terakhir dalam bulan penuh Kemuliaan ini. Makanya enggak heran, banyak umat Islam yang berlomba-lomba dalam hal kebaikan agar mendapatkan keutamaan di malam Lailatul Qadar.
Enggak ada yang tahu secara pasti, kapan Lailatul Qadar akan turun. Konon katanya, Allah SWT akan menurunkan Lailatul Qadar di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Di antara malam ke 21, 23, 25, 27, atau bahkan 29, wallahu a'lam bisshowab.
Sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim yang memiliki arti:
"Carilah malam Lailatul qadar di (malam ganji) pada 10 hari terakhir bulan ramadhan". HR. Bukhari Muslim.
Di samping enggak ada satu pun makhluk yang mengetahui secara pasti kapan turunnya Lailatul Qadar, ada tujuan di baliknya. Yakni agar manusia terus berusaha meningkatkan ketakwaan demi mendapatkan lailatul qadar.
Lantas bagaimana agar mendapatkan keutamaaan di malam Lailatul Qadar?
Mengutip dari laman nu.or.id, Minggu (2/5/2021), Rasulullah SAW memiliki cara tersendri dalam menyambut malam Lailatul Qadar. Pada sepuluh malam terakhir Ramadan, Beliau akan terus menerus meningkatkan kualitas ibadahnya.
"Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan memilih foukus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah". (HR Al-Bukhari)
Dalam riwayat lain dikatakan pula kalau Rasulullah SAW mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. Ibnu Bathal menjelaskan maksud dengan mengencangkan kain bawahnya ialah Rasulullah SAW enggak menggauli istrinya.
Sedangkan yang dimaksud dengan membangunkan keluarga ialah mengingatkan keluarga untuk melakukan amaliah sunah dan kebajikan lainnya yang bukan fardhu.
Adapun maksud dari menghidupkan malamnya ialah Rasululluah disibukkan dengan ibadah pada sebagian besar malamnya. Artinya, Beliau enggak beribadah semalaman suntuk hingga pagi hari, hanya sebagian malam saja. Aisyah RA juga menyatakan kalau ia enggak pernah mengetahui Rasulullah SAW beribadah semalam penuh hingga pagi hari.
"Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW melakukan ibadah satu malam penuh sampai pagi hari," kata Aisyah RA dalam suatu riwayatnya yang termaktub dalam Faidlul Qadr yang ditulis oleh Abdurrauf Al-Munawi.
Untuk itu, bisa disimpulkan ada tiga amaliah yang dilakukan Rasulullah SAW untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Di antaranya ialah:
Sementara waktu, eggak melakukan hubungan suami-istri.
Meningkatkan intensitas dalam beribadah, terutama pada malam hari.
Mendorong atau meminta keluarga untuk melakukan amalan sunah dan amal kebajikan lainnya selain yang fardhu atau wajib.
Amalan-amalan tersebut dapat membukan jalan umat Islam untuk memperoleh malam Lailatul Qadar, Insya Allah.
Di samping itu, umat Islam juga disunahkan untuk memperbanyak untaian doa dan mohon ampun kepada Allah SWT. Hal ini berdasarkan pada hadis yang diceritakan dari Aisyah RA, yang berbunyi:
"Aku berkata, 'Ya rasulullah! Apa pendapatmu bila aku menjumpai Lailatul Qadar. Apa yang aku ucapkan di dalamnya? Beliau menjawab, 'Ucapkanlah doa, 'Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Engkau menyukai pengampun. Maka ampunilah aku." (Riwayat lima ahli hadis).
Umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran di malam-malam ganjil. Sebab, Alquran diturunkan oleh Allah SWT pada malam Lailatul Qadar dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia.
Nah itu dia cara meraih malam Lailatul Qadar. Semoga bermanfaat dan semangat beribadah ya!
(Abu Khalil)