Isreal Bombardir Palestina Pakai 160 Pesawat dan Artileri, 13 Sipil Tewas
D'On, Gaza (Palestina),- Israel bombardir Palestina melalui serangan udara dan artileri dengan menyasar terowongan militan Palestina pada Jumat (14/5/2021) waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, pejabat kesehatan Gaza menyebut serangan terjadi saat fajar selama 40 menit.
Serangan itu dilaporkan menewaskan 13 warga, termasuk seorang ibu dan anaknya yang jenazahnya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan.
Jurubicara militer Isreal, Jonathan Conricus menyatakan, serangan dilakukan dengan menggunakan 160 pesawat serta artileri yang ditembakkan dari luar Jalur Gaza.
Itu sebagai respon atas serangan roket Palestina ke wilayah Israel Selatan.
Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza, melancarkan serangan roket pada hari Senin.
Serangan tersebut sebagai balasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, di Yerusalem Timur.
Sejak saat itu, bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel di Tepi Barat terus meningkat.
Dilaporkan, sedikitnya 122 warga Palestina tewas sejak Senin di Gaza. Termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, dan 900 lainnya terluka.
Sementara dari Israel dilaporkan seorang tentara dan enam warga sipil tewas.
Bayi 19 Bulan jadi Korban
Sementara, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB melaporkan, lebih dari 200 unit rumah hancur dan ratusan warga mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB untuk mencari perlindungan.
“Yang kami targetkan adalah terowongan yang membentang di bawah Gaza yang digunakan Hamas,” ujar Conricus.
Isreal mengklaim telah membom tiga rumah komandan militer senior Hamas di Gaza pada Jumat siang waktu setempat.
Sementara, saksi mata menyebut, pesawat Isreal membom gedung yang menampung Bank Produksi Nasional di Kota Gaza.
Warga setempat, Khamees al-Rantissi mengutuk keras serangan Isreal yang telah menewaskan keponakannya yang berusia 19 bulan dalam pemakaman bersama lima warga sipil lainnya.
“Apa yang dilakukan anak ini? Ancaman apa yang dia ajukan untuk negara Israel?” kecam Rantissi.
Politikus Perempuan AS Bela Palestina
Sementara, Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez menyebut Presiden AS Joe Biden keliru menyebut yang dilakukan Israel adalah membela diri.
Melalui akun Twitter-nya, @AOC, ia menyebut Joe Biden seolah-olah tidak melihat bagaimana Israel menyerang masjid Al Aqsa dan merendahkan martabat orang Palestina.
“Pernyataan menyeluruh seperti ini tanpa konteks atau pengakuan kecil tentang apa yang memicu siklus kekerasan ini – yaitu, pengusiran orang Palestina dan serangan terhadap Al Aqsa merendahkan martabat orang Palestina dan menyiratkan bahwa AS akan melihat ke arah lain dalam pelanggaran hak asasi manusia. Itu salah,” tulisnya.
Mantan guru dan aktivis masyarakat di the Bronx mengatakan, Joe Biden tidak netral dalam menyikapi konflik Israel dan Palestina,
“Dengan hanya turun tangan untuk menyebut tindakan Hamas – yang terkutuk – & menolak untuk mengakui hak-hak orang Palestina, Biden memperkuat gagasan keliru bahwa orang-orang Palestina memicu siklus kekerasan ini,” katanya.
“Ini bukan bahasa netral. Dibutuhkan sisi – sisi pendudukan,” tandas Alexandria Ocasio Cortez.
(ruh/pojoksatu)