Kantor Media di Gaza Diruntuhkan, Pemilik Gedung Bantah Alasan Israel
D'On, Palestina,- Israel mengklaim ada aset kelompok militan Hamas sehingga meruntuhkan gedung al-Jalaa di Kota Gaza, Palestina. Pemilik gedung membantah tudingan tersebut.
Jawad Mehdi, pemilik al-Jalaa yang menjadi lokasi kantor berita Associated Press (AP) dan media Al Jazeera mengatakan Israel tidak memiliki bukti atas tuduhannya itu.
“Selain penyewa, ada beberapa kantor pengacara, insinyur, dan beberapa agensi media termasuk Al Jazeera dan AP. Tidak ada yang lain,” kata Mehdi, dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu 16 Mei 2021.
Israel merobohkan gedung setinggi 12 lantai tersebut lewat serangan udara. Jet tempur Israel sengaja mengarahkan rudalnya untuk meruntuhkan al-Jalaa pada Sabtu 15 Mei 2021.
Suara bom hebat terjadi sepanjang malam yang tak hanya menyasar Al-Jalaa sebagai lokasi perkantoran dan apartemen, tetapi juga permukiman warga sipil yang ditempati wanita dan anak-anak.
Terbaru, The Guardian melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan udara ke Kota Gaza masih akan terus berlanjut ‘mengikuti situasi’.
Seperti diketahui, memanasnya Palestina-Israel buntut dari sikap represif polisi Israel yang mengusir paksa warga Palestina dari distrik Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Distrik itu merupakan teritorial wilayah Palestina yang terus diokupasi. Warga Palestina menilainya sebagai penggusuran paksa untuk diduduki warga Israel agar menjaga identitas mayoritas Yahudi di Yerusalem.
Eskalasi konflik meningkat ketika polisi Israel mengusik ribuan jemaah yang sedang salat Jumat terakhir pada Ramadan 2021 di kompleks Masjid Al-Aqsa, termasuk warga yang memprotes penggusuran.
Polisi menembakan gas air mata, peluru berlapis karet, bom suara, dan granat setrum ke jemaah di lingkungan tempat paling suci ketiga umat muslim tersebut. Akibatnya ratusan warga Palestina dan 20 polisi Israel luka-luka.
Kelompok militan Hamas meresponsnya dengan menembakkan roket ke Israel. Namun, tak semuanya tertuju karena lebih dahulu meledak di udara ditangkis sistem pertahanan Iron Dome milik Israel.
Israel membalas serangan roket tersebut dengan meluncurkan rudal dari serangan udara dan artileri di Gaza. Akibatnya sebanyak 132 warga Palestina tewas hingga Sabtu 15 Mei 2021. Korban meninggal dunia termasuk 32 anak-anak, 21 wanita.
Hingga Minggu 16 Mei 2021, korban tewas yang terdata akibat serangan udara Israel ke Gaza sebanyak 148 warga Palestina.
Sementara unjuk rasa menentang Israel di Tepi Barat pada Jumat, 14 Mei 2021, menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina.
(***)