Tangisan Bocah di Gaza yang Kehilangan Ayah dan Kakaknya dalam Serangan Israel
D'On, Gaza (Palestina),- Serangan brutal Israel ke Gaza sejauh ini telah menewaskan 35 orang, termasuk 10 anak-anak. Serangan berlangsung sejak Senin malam, setelah Hamas meluncurkan roket dari wilayah pantainya menuju Israel.
Serangan udara Israel juga menyebabkan ambruknya rumah susun 13 lantai, yang menewaskan seorang ibu hamil beserta anaknya yang masih berusia 5 tahun. Sebagai balasan, Hamas menyampaikan telah menembakkan 200 roket ke Israel.
Dalam sebuah video yang menghancurkan hati, seorang bocah menangis menyaksikan ayah sekaligus kakaknya tewas dalam serangan Israel tersebut. Video yang diunggah Middle East Eye dalam akun Twitternya memperlihatkan bocah tersebut berlari menyusul warga yang sedang menggotong jenazah ayahnya menuju pemakaman.
“Ayah, ayah,” teriaknya sembari menangis.
“Selamat tinggal, Ayah.”
Warga yang turut serta menuju pemakaman itu berusaha menenangkannya.
Saat tiba di lokasi pemakaman, bocah yang kira-kira berusia delapan sampai 10 tahun ini kembali menangis histeris sembari mengucapkan selamat tinggal kepada ayahnya yang sedang dikubur. Dia melambaikan tangan ke pusara ayahnya.
Seseorang menggendongnya di pundak agar dia bisa melihat ayahnya untuk terakhir kali.
“Aku mencintaimu, sayangku,” teriaknya sambil terus menangis, seseorang berusaha menenangkannya.
“Aku harap (yang mati) itu aku, bukan kamu.”
Video berdurasi satu menit tujuh detik itu telah ditonton sebanyak 29.000 kali.
“Sangat menghancurkan hati,” komen seorang pengguna Twitter.
“Israel akan membayar genangan darah orang yang tak berdosa dan warga Palestina yang dirampas,” kata pengguna lainnya.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyampaikan dalam sebuah pernyataan, pihaknya “sedang dalam proses menembakkan 110 roket menuju kota Tel Aviv”, dan 100 roket menuju kota Beersheva, “sebagai balasan karena memulai ulang serangan terhadap rumah-rumah warga sipil”.
Ketegangan di wilayah itu memanas setelah polisi Israel menyerbu halaman masjid pada Senin selama tiga hari berturut-turut, menembakkan peluru baja berlapis karet, granat listrik, dan gas air mata ke arah jemaah Palestina di dalam masjid pada malam-malam terakhir bulan suci Ramadan.
Lebih dari 700 warga Palestina terluka di Yerusalem dan di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir.
(mdk/pan)