Adab Buang Hajat yang Baik dan Benar Sesuai Tuntunan Agama Islam
Dirgataraonline.co.id,- Adab buang hajat sudah seharusnya kita perhatikan. Asalnya hal tersebut memanglah sangat penting. Islam juga mengatakan bahwa adab itu menempati posisi yang paling tinggi daripada ilmu.
Sebagai umat manusia, pastinya kita juga mengetahui bahwa Allah pasti akan menciptakan segala sesuatu itu mempunyai maksud dan tujuan. Seperti halnya dengan adab ketika kita hendak buang hajat satu ini.
Namun, pada kenyataannya beberapa orang justru tidak begitu memedulikan hal ini. Padahal dalam agama Islam sudah begitu jelasnya dalam memberikan penjelasan.
Padahal Islam juga sudah sangat perhatian dengan berbagai macam masalah kehidupan, bahkan mulai dari hal yang sepele sekalipun. Bukan ingin membuat repot manusia, akan tetapi justru ingin memberikan peluang banyak pahala.
Ada-Adab Buang Hajat yang Harus Diperhatikan
Bagi Anda yang masih suka melakukan kebiasaan buruk ketika buang hajat, sebaiknya segera hentikan. Mungkin manusia memang tidak tahu, akan tetapi Malaikat yang akan mencatat. Segera ganti keburukan Anda tersebut dengan mengamalkan adab-adab berikut ini.
Mencari Tempat yang Jauh dari Jangkauan Manusia atau Tertutup
Mengenai adab buang hajat yang satu ini seharusnya sudah menjadi perhatian untuk Anda. Apakah mungkin jika Anda ingin buang hajat di area yang dekat dengan kerumunan manusia. Di mana letak malu Anda? Bukankah rasa malu itu memang sebagian dari iman.
Allah juga sudah menjadikan kita sebagai ciptaan dalam sebaik-baik bentuk. Kita memiliki akal untuk berpikir. Baginda Nabi ketika hendak buang hajat justru mencari tempat yang sepi, jauh, bahkan tidak terlihat oleh para sahabat.
Masuk Kaki Kiri ketika Keluar Kanan
Banyak sekali yang masih menganggap bahwa hal ini adalah sepele. Mungkin sebagai teori adab buang hajat ini sangat mudah. Akan tetapi bagaimana jika dengan praktiknya? Sangat susah bukan. Meski mudah untuk dilakukan. Namun, kebanyakan manusia justru melupakannya. Astaghfirullah.
Hendaknya kita dalam melakukan kebaikan kita mendahului dengan kaki kanan dan ketika hendak melakukan perkara buruk, alangkah lebih baiknya jika mendahuluinya dengan kaki kanan. Misalnya ketika hendak memasuki masjid, sebaiknya kita menggunakan kaki kanan, dan ketika memasuki kamar mandi hendaknya kita menggunakan kaki kiri. Hal tersebut sudah jelas bukan.
Tidak Menghadap ke Arah Kiblat
Sebaiknya ketika sedang buang hajat jangan menghadap ke arah kiblat. Karena memang kiblat menjadi arah untuk sholat, hal yang suci. Sedangkan hajat adalah sesuatu yang najis. Jadi ketika Anda menjumpai tempat untuk buang hajat yang menghadap ke kiblat, alangkah lebih baiknya jika Anda mencari tempat yang lain dan tidak menghadap ke arah tersebut.
Ternyata adab buang hajat ini juga dijelaskan dalam Hadits:
Ketika hendak melakukan buang hajat hendaknya kita membaca doa sebelum melakukannya. Doa juga bisa memberikan perlindungan kepada siapa yang melafazkannya. Bukan hanya itu saja, akan tetapi doa juga menjadi senjata bagi orang Mukmin.
Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu membaca doa ke manapun dan apapun yang akan kita lakukan. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya kita meniru amal kebaikan yang sudah beliau ajarkan. Seperti halnya membaca Bismillah sebelum melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dan mengakhirinya dengan rasa syukur.
Jangan Membuang Hajat di Jalan ataupun Tempat Berteduh
Ada banyak sekali pohon-pohon rindang yang dijadikan tempat untuk berteduh. Meskipun demikian, bukan berarti kita boleh untuk membuang hajat di tempat tersebut. Hal ini juga menjadi adab buang hajat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Jika memang hal itu sudah pernah Anda alami segera meminta ampunan kepada Allah.
Rasulullah juga pernah mengingatkan jika kita buang hajat di jalan ataupun tempat-tempat yang dijadikan untuk berteduh, berhati-hatilah jika dilaknat, wahai manusia. Naudzubillahi Mindzalik. Sepele kan ya, tetapi akhirnya kenapa demikian?
Nah, semoga kita bisa mengamalkan beberapa adab buang hajat tersebut. Maka, hidup juga lebih berkah karena mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allahumma Aamiin.
(Abu Khalil/HR-Online)