Irwan Basir: Seni Budaya Harus Dijaga Secara Kontinuitas
Ketua Panitia Syahrul mengatakan, festival sipak rago melibatkan sebanyak 90 tim yang berasal dari Kota Padang 60 tim, Padang Pariaman 15 tim dan Pauh IX Kuranji sebanyak 15 tim.
Festival Sepak Rago mengambil tempat di Kampung Tangah, Kecamatan Kuranji Kota Padang. Karena lokasi ini terdapat alam yang indah dengan dikelilingi sawah yang terbentang luas. Selain itu juga dengan kondisi alam yang masih terpelihara, tuturnya.
Dengan tema "bersama melestarikan nilai-nilai seni tradisional Minangkabau Sipak Rago".
Irwan Basir menyampaikan, rasa bangganya kepada anak nagari yang selalu andil untuk merawat seni tradisi di Sumbar. Dengan itu, dirinya sangat mengapresiasi festival sepak rago tetap bergulir tahun ini.
Kita tidak mau lupa dengan budaya Minangkabau, menggali budaya dan seni. Kita berkolaborasi bersama. Kekuatan kreatifitas dan seni sangat banyak. Untuk itu kami berkeinginan menjaga semua kegiatan yang potensi dan natural.
Untuk itu, Irwan Basir berharap kegiatan itu dapat dilakukan secara berkelanjutan. Bagaimana sipak rago merupakan warisan budaya kita yang harus dilestarikan, ujarnya Irwan Basir yang juga sebagai Ketua DPD LPM Kota Padang.
Tokoh Masyarakat Safar mengatakan, dalam memainkan Sipak Rago, dimainkan minimal 5 orang, bisa lebih. Pemainnya seperti bersilat. Terkadang menampilkan tarian ala randai. Kemudian dipadu dengan kebolehan menendang bola.
Bolanya terbuat dari rotan, tapi lebih ringan dari bola takrwaw. Bola itu tidak boleh jatuh ke tanah. Harus menendang satu sentuhan masing-masing pemain. Kegiatan ini perlu dipertahankan jangan sampai mati seni tradisi anak nagari, tuturnya.
Ketua FKAN Pauh IX yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman sangat mengapresiasi festival tersebut. Selain merawat juga membangun kebersamaan anak nagari.
Sipak rago itu unik dan indah, bermain dengan hati dan fisik. Sehingga dapat melestarikan warisan nenek moyang.
Lebih uniknya dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar hanya dua Kabupaten yang melestarikan seni tradisional ini yaitu Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman dan begitu juga di 11 Kecamatan di Kota Padang hanya Kuranji dan Koto Tanggah, " tambahnya.
Sementara itu, Walikota Padang Hendri Septa menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang menyambut baik atas digelarnya Festival Sipak Rago Pauh IX Se-Sumbar Tahun 2021 tersebut. Sebagaimana diketahui, sipak rago merupakan salah satu permainan tradisional yang berkembang di wilayah Minangkabau.
Permainan ini dimainkan oleh lima sampai sepuluh orang dengan cara membentuk lingkaran di suatu lapangan terbuka, dimana bola raga tersebut dimainkan dengan kaki dan teknik-teknik tertentu.
Sehingga bola tersebut berpindah dari satu orang pemain kepada pemain lainnya tanpa jatuh ke tanah. Bola raga terbuat dari daun kelapa muda atau kulit rotan yang dianyam menggunakan tangan.
Sipak rago salah satu warisan budaya yang patut kita lestarikan. Sekiranya tidak dilestarikan atau diwariskan kepada generasi saat ini, jangan berharap sipak rago ini akan terus ada.
Maka dari itu saya sangat menyambut baik digelarnya festival ini. Sangat cocok sesuai temanya bersama melestarikan nilai-nilai seni tradisional Minangkabau, ungkap orang nomor satu di Kota Padang itu.
Hendri Septa mengapresiasi panitia penyelenggara festival sipak rago. Ia pun memberikan motivasi dan mengucapkan selamat bertanding bagi para peserta
Terima kasih kepada panitia penyelenggara dan juga para peserta festival sipak rago semua. Saya lihat di samping festival sipak rago, ekonomi masyarakat juga naik.
Karena orang ramai banyak yang berbelanja makanan, minuman dan keperluan lainnya, katanya didampingi Kabag Prokopim Amrizal Rengganis saat itu.
Lebih lanjut menurut Wako, sipak rago yang memiliki keunikan dan bahagian dari seni tradisional Minangkabau itu diharapkan bisa masuk ke kancah nasional. Ia berharap olahraga tradisional ini bisa dikemas dengan baik, sehingga diharapkan ikut menambah minat wisatawan ke Kota Padang
"Insya Allah nanti akan kita buat khusus festival sipak rago tingkat Kota Padang. Tujuannya agar dari 11 Kecamatan se-Kota Padang harus punya tim sipak rago.
Hal ini juga sejalan dengan salah satu program unggulan (progul) saya yaitu membuat 'youth center' atau pusat kegiatan kepemudaan di 11 kecamatan. Jadi sipak rago akan dihadirkan di sana selaku olahraga seni Minangkabau yang harus terus kita kembangkan dan lestarikan, pungkas.
Turut dihadiri: Kepala Dinas Sosial Sumatera Barat, Jumaidi, S.Pd, M.Pd, FKAN Pauh IX Kuranji, BMPN Pauh IX Kuranji, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Dewan Juri, RT/RW dan Bundo Kandung, Pemuda dan Pemudi.
(Dp/Nld/Zal)