Hadits Tentang Menutupi Aib Orang Lain Peringatan untuk Umat Islam
Dirgantaraonline.co.id,- Hadits tentang menutupi aib orang lain tentunya menjadi pengetahuan penting untuk kita. Dengan tujuan, hal tersebut menjadikan kita untuk tidak membuka aib orang lain di tempat umum.
Sekarang ini, membuka aib orang lain sudah seperti menjadi kebiasaan. Bahkan, hal ini juga menjadi topik pembicaraan ketika dalam sebuah acara.
Tidak hanya itu saja, akan tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa kebanyakan wanita yang menjadi penghuni neraka adalah karena mereka lebih sering membicarakan aib orang lain.
Hal tersebut juga fakta, dalam kehidupan sehari-hari pun kita kerap menjumpainya. Mungkin malah kita sendiri pelakunya? Naudzubillahi mindzalik.
Apabila kita menjumpai hal yang demikian, dan kita tidak mau terlibat dengan urusan dosa besar, alangkah lebih baiknya jika kita menghindar. Lebih baik lagi jika kita mampu mengendalikan mereka untuk tidak membicarakan aib orang lain.
Simak Hadits Tentang Menutupi Aib Orang Lain dalam Islam
Menggunjing termasuk salah satu dosa besar yang sangat dilarang dalam ajaran Islam. Bahkan Rasulullah juga sudah memberikan peringatan kepada kita untuk menjaga lisan.
Tidak membicarakan mengenai kekurangan orang lain maupun mencari-cari kesalahannya. Islam juga merupakan agama yang rahmat, mengajarkan umatnya untuk tidak mengumpat ataupun membuka aib dari orang lain.
Sebagai orang yang beriman, kita juga harus pandai dalam menjaga tutur kata maupun kata yang hendak disampaikan menggunakan tulisan.
Jika Anda mengenal, lebih baik tegurlah mereka yang bersalah secara langsung. Tidak perlu saling sindir-menyindir menggunakan media sosial.
Pasalnya, hal tersebut sering kali kita temui. Hal tersebut bakalan membuat orang lain penasaran. Hingga pada akhirnya, Anda menjadi penyebab tersebarnya aib orang lain lagi.
Aib secara bahasa merupakan catatan atau bisa juga kekurangan. Sedangkan jamaknya adalah uyub. Sesuatu yang mempunyai aib, dalam bahasa Arab disebut ma’i. Dalam Hadits, Baginda Rasul Muhammad SAW juga memerintahkan kepada umatnya untuk menutupi aib orang lain.
Hadits Riwayat Muslim Tentang Aib
Dalam hadits riwayat menjelaskan:
Jadi, setiap manusia itu pasti memiliki kekurangan dan kekhilafan, meski merupakan ciptaan Allah SWT yang paling sempurna. Kesempurnaan juga hanya milik Allah semata, tak sedikitpun memiliki cela. Diri kita sendiri juga bukan orang baik, bukan orang yang tidak mempunyai aib juga.
Ada baiknya, jika kita itu saling suka memaafkan, memaklumi, juga menutupi cela kita, maka mereka pun sama. Mereka suka dimaklumi, dimaafkan, serta ditutupi cela dan aibnya.
Jika kita mampu melakukannya, Allah yang akan menutupi aib kita ketika di akhirat kelak. Hal ini seharusnya bisa menjadi penggugah semangat kita.
Menutup Aib Itu Kebaikan Ringan
Perlu Anda ketahui juga, dalam hadits, jika kita mampu menutup aib orang lain, bahkan saudara sesama muslim kita sendiri, hal tersebut merupakan kebaikan ringan. Walaupun begitu, akan tetapi sangat mulia di hadapan Allah SWT.
Allah Maha Baik Menutupi Aib
Oh iya, apabila banyak orang yang menganggap kita itu baik, perlu Anda catat bahwa Allah SWT sudah menutupi aib atau cela yang kita miliki.
Apabila kita mendapati orang lain yang sedang membicarakan keburukan kita, padahal hanya Allah semata yang mengetahui tentang apa yang sebenarnya ada dalam diri kita, maka berdoalah.
Setiap manusia tidak akan luput dari kesalahan. Seperti halnya kisah Nabi Adam dan Siti Hawa yang memakan buah khuldi. Padahal Allah sudah melarangnya.
Adanya hadits tentang menutupi aib orang lain tersebut juga menjadi hal yang dapat menyetop kita untuk membuka aibnya orang lain.
(Muhafid/R6/HR-Online)