Bandar Narkoba yang Tabrak Polisi Kabur, Sabu 35 Kg Berhasil Disita
D'On, Jakarta,- Kondisi anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu JM, dilaporkan stabil usai ditabrak bandar narkoba di Cirebon, Jawa Barat, Ahad 21 November 2021 kemarin.
Tangkapan layar suasana saat kejadian tabrak lari yang menimpa anggota polisi saat mengejar bandar narkoba di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (20/11/2021). |
Iptu JM mengalami luka parah setelah ditabrak bandar narkoba saat melakukan pengejaran di rest area 208B Cirebon, Jawa Barat, pada Ahad kemarin pagi pukul 06.00 WIB.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawienny Panjiyoga, menuturkan Iptu JM mengalami patah tulang di bagian kaki.
Indrawienny mengatakan satuannya masih melakukan pengejaran terhadap bandar narkoba yang menabrak anggotanya tersebut.
"Belum (diamankan)," kata dia.
Ia menjelaskan jajaran Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan pengejaran terhadap dua orang bandar narkoba. "Masih kami kejar, sekitar dua orang yang sedang kami kejar," kata dia.
Meski bandarnya berhasil lolos, barang bukti sabu seberat 35 kilogram berhasil disita.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan pengejaran bandar narkoba ini berawal dari pengungkapan kasus begal yang menewaskan karyawati Basarnas pada 22 Oktober 2021.
"Tim Sat Narkoba Polres Jakpus mencari bandar sabu yang diduga sering memasok kepada pelaku kejahatan kekerasan di wilayah DKI Jakarta," kata Hengki.
Menurut Hengki, penggunaan sabu atau metamfetamin mengakibatkan pelaku kejahatan hilang rasa takut, empati dan semangat yang berlebihan sebelum melakukan aksinya.
Oleh karena itu, penggunaan narkoba atau sabu yang terus menerus dapat menimbulkan masalah psikis, seperti kecemasan, paranoid, halusinasi dan agresif.