Breaking News

Blak-blakan Bongkar Borok BUMN, Ahok Disentil Anak Buah Erick Thohir

D'On, Jakarta,- Staf Khusus Menteri BUMN Arta Sinulingga baru-baru ini menyampaikan kritik pedas pada Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.


Hal itu sebagai buntut dari pernyataan Ahok yang secara blak-blakan membongkar banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan.

"Banyak kontrak di BUMN yang merugikan BUMN, termasuk di Pertamina. Itu yang saya marah, ini lagi kita koreksi. Kenapa kontrak-kontrak ini menguntungkan pihak lain?" jelas Ahok dalam kanal YouTube miliknya.

Ahok juga menyebut hal itu diperparah dengan adanya dugaan direksi yang kongkalikong dengan oknum BPK. Menurutnya, para direksi atau dirut yang melakukan hal demikian seharusnya dipecat.

"Mungkin Anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar, mungkin. Tapi, kalau saya, pasti Anda saya proses," tegas Ahok.

Melansir dari wartaekonomi.co.id, ucapan Ahok itu membuat Kementerian BUMN kalang kabut. 

Hal itu lantas memancing tanggapan dari Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Ia menilai ada kemungkinan bahwa Ahok tak mengikuti perkembangan BUMN.

Ia menyebut, sudah banyak kasus di BUMN yang dibawa ke ranah hukum.

"Makanya kami agak bingung Pak Ahok ini mungkin tidak mengikuti perkembangan di BUMN ya. Seperti kasus-kasus lah misalnya, berapa banyak itu direksi kami laporkan, direksi Asabari kami laporkan, direksi Jiwasraya kami laporkan," tegas Arya Sinulingga kepada media, Minggu (28/11).

Lebih lanjut, Arya menyentil Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) tapi bertindak seperti Direktur Utama (Dirut).

"Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina jadi komisaris berasa direktur begitu. Komut rasa Dirut tuh. Jangan. Harus tahu batasan-batasannya," tegas Arya Sunulingga.

Arya lantas meminta Ahok untuk lebih banyak belajar hal-hal yang sedang dilakukan oleh BUMN. Ia mengingatkan Ahok agar tak tertinggal update terkini.

"Kami berharap ke depan Pak Ahok makin banyak nih belajar apa yang sedang dilakukan BUMN, jangan sampai Pak Ahok sebagai Komut ketinggalan kereta,"ungkapnya.

"Jadi saya bingung juga kalau Pak Ahok nggak paham 5 transformasi yang kami lakukan di BUMN, sebagai Komut itu seharusnya jadi acuan Pak Ahok,"pungkasnya.


(Suara)