BPPW Sumbar Sulap Batang Pampan Jadi Destinasi Wisata Air
D'On, Pariaman tengah (Sumbar),- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, alam rangka usaha pengentasan, pengurangan dan pencegahan kawasan kumuh di perkotaan dengan melaksanakan pembangunan prasarana dasar di permukiman.
Ini merupakan program strategis untuk Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh.
Kali ini Kota Pariaman Kawasan Tengah merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun ini.
Kegiatan yang telah selesai dilaksanakan di Batang Pampan ini mampu menyulap kawasan yang sebelumnya tidak teratur menjadi lebih indah karena dengan keberadaan ruang terbuka publik, jalan lingkungan/jogging track, kegiatan ini sendiri juga secara tidak langsung mendukung program Pemerintah Kota Pariaman, yaitu Waterfront City (Kota yang berhadapan dengan perairan).
Konsep Waterfront City tersebut bertujuan menyulap tepian air sebagai halaman atau muka rumah, kalau sebelumnya pinggiran sungai menjadi belakang rumah, tapi sekarang menjadi halaman rumah.
Saat ini kawasan Batang Pampan (Pariaman Tengah) menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat sekitar, banyak yang datang untuk berswafoto, olahraga atau hanya sekedar jalan sore bersama keluarga. Setelah lelah melaksanakan kegiatan diseputaran area tepian air ini juga telah disediakan kursi taman, melihat antusias masyarakat datang kesini menandakan bahwa kawasan ini telah menjadi kawasan yang ramah, indah dan representatif.
Dikatakan Kusworo Darpito, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh dengan membangun infrastruktur yang memang dibutuhkan disana, terdapat tujuh kriteria pada kawasan kumuh, yaitu akses air bersih, sanitasi, persampahan, ruang terbuka publik, jalan lingkung, keteraturan bangunan, drainase dan sistem proteksi kebakaran.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa kawasan kumuh menimbulkan dampak negatif, baik dari segi sosial maupun kesehatan lingkungan, ketiadaan akses dasar yang seperti air bersih, sanitasi yang layak dan persampahan akan menimbulkan berbagai penyakit, ruang terbuka bagi publik yang layak akan mempengaruhi tingkat interaksi sosial masyarakat, dengan terpenuhinya semua indikator tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ucap Kusworo.
Lebih lanjut ditambahkan Kusworo Darpito, program ini juga bertujuan mendukung program Nasional Gerakan 100-0-100 yakni 100 persen akses air bersih, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak, Gerakan ini sendiri merupakan cita-cita bersama untuk permukiman layak demi kehidupan yang berkelanjutan.
Kusworo juga berpesan agar apa yang telah dibuat mampu dijaga dan dirawat secara bersama, pungkasnya.
(*)