Breaking News

Diksar Maut Tewaskan 2 Mahasiswi IAIN Parepare Ternyata Tak Kantongi Izin

D'On, Parepare (Sulsel),- Pendidikan dasar (diksar) Korps Suka Rela (KSR) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang menewaskan dua orang mahasiswa, ternyata tidak memiliki izin. Seharusnya kegiatan diksar itu dilakukan atas izin pemerintah kelurahan tempat diksar dilaksanakan.


"Tidak ada penyampaian ke kami. Sudah dua hari ini saya cari suratnya di kantor, tidak ada," ungkap Lurah Lompoe, Parepare, Nurhaya kepada wartawan, Selasa (30/11/2021).

Diketahui, mahasiswa KSR IAIN Parepare menggelar diksar di Kelurahan Lompoe pada Jumat (26/11) hingga Minggu (28/11). Diksar itu menewaskan dua mahasiswi yang menjadi peserta.

Tak adanya izin dari panitia diksar juga diungkapkan Kapolsek Bacukiki, Parepare, AKP Mustafa. Dia mengatakan pihaknya sama sekali tidak menerima laporan dari panitia diksar perihal pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Kegiatan itu (diksar) tak ada laporannya sama sekali ke Polsek Bacukiki. Pak Kapolsek, Kanit Binmas, Bhabinkamtibmas-nya tidak tahu, tidak ada. Harusnya ada pemberitahuan, apalagi saat ini kondisi cuaca ekstrem," katanya dalam keterangan terpisah.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Parepare Muh Saleh saat menggelar konferensi pers di gedung Rektorat lantai I kampus IAIN Parepare, Selasa(29/11), mengatakan diksar KSR merupakan kegiatan resmi penerimaan mahasiswa baru. Kampus telah memberi izin dan restu atas kegiatan itu.

"Informasi saya dapat, mereka ada surat ke kelurahan setempat. Mereka KSR dalam melakukan kegiatan mapaba, awal prosedurnya itu mereka mengajukan SK ke Rektor, SK kepanitiaan mapaba. Pada saat Rektor menerbitkan SK, otomatis kegiatan itu direstui," jelas Saleh.

"Kemudian dari kegiatan itu mereka mendesain schedule-nya. Karena KSR ini adalah organisasi lapangan, jadi ada teori, ada pelatihan fisik, ada praktik lapangan. Jadi di situ skenarionya mereka," lanjutnya.

Untuk teori dan pelatihan fisik, kata dia, dilaksanakan di kampus. Sementara untuk praktik lapangan, kadang mereka memilih lokasi di mana bisa menerapkan teori-teori yang sudah mereka dapatkan di forum. Mencari lokasi yang bisa melatih, membina karakter pesertanya untuk bisa memenuhi prinsip dari KSR, yaitu misi kemanusiaan.

"Jadi, kaitannya dengan izin, untuk per kegiatan di kampus (IAIN) kami memberikan izin. Pada saat dia keluar itu biasanya dia komunikasikan, tapi ini dia tidak komunikasikan," tuturnya.


(nvl/detik)