Moeldoko Diusir Peserta Aksi Kamisan di Semarang
D'On, Semarang (Jateng),- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali mendapat sorotan publik. Kali ini, Moeldoko tengah menjadi perbincangan lantaran sempat diusir oleh peserta aksi Kamisan di Semarang, Jawa Tengah.
Hal tersebut dialami Moeldoko usai menghadiri Festival Hak Asasi Manusia (HAM) di Semarang. Usai hadir di acara tersebut, Moeldoko menghampiri para peserta aksi tapi malah diusir.
Lalu, bagaimana kronologi Moeldoko diusir peserta aksi Kamisan?
1. Moeldoko diusir peserta aksi Kamisan saat hendak memberi sambutan
Aksi kamisan ini digelar di depan PO Hotel Semarang, Kamis (18/11/2021). Usai menghadiri Festival HAM, mantan Panglima TNI ini awalnya berencana memberikan sambutan di hadapan massa aksi.
Namun, kedatangan Moeldoko itu tak mendapat sambutan baik dari peserta aksi. Alih-alih mendengarkan sambutan Moeldoko, mereka mengusir Moeldoko sambil berteriak soal pelanggar HAM.
"Kepada teman-teman saya," ujar Moeldoko mengawali sambutannya.
"Kami bukan teman bapak. Kami tidak mau bapak ngomong di sini. Kami mosi tidak percaya. Kami tidak percaya lagi pada KSP," teriak seorang peserta aksi Kamisan memotongan pembicaraan Moeldoko.
Kemudian, para peserta aksi Kamisan pun tidak memberikan kesempatan kepada Moeldoko untuk berbicara lebih jauh. Di hadapan Moeldoko, mereka menyebut para pelanggar HAM tidak boleh berbicara.
"Para pelanggar HAM tidak boleh bicara HAM!" teriak mereka pada Moeldoko.
Setelah mendapatkan penolakan, Moeldoko akhirnya menyerah. Ia dan rombongannya akhirnya meninggalkan para peserta aksi Kamisan tersebut.
2. Moeldoko diduga dalangi pelanggaran HAM di Urut Sewu
Iqbal Alma Ghosan, seorang peserta aksi Kamisan mengatakan teman-temannya secara spontan memutuskan menghalau rombongan Moeldoko dan Hendi, Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang yang berusaha mendekati lokasi aksi.
"Kita mengecam keberadaan dua pejabat yang hadir di Festival HAM Nasional. Sebab, Moeldoko diduga kuat mendalangi upaya pencekalan kebebasan berekspresi salah satunya dalam kasus ICW. Lalu dugaan pelanggaran HAM juga dia lakukan terhadap warga Urut Sewu yang sedang bersengketa lahan," kata mahasiswa Jurusan Sosiologi Semester IX, Fakultas Ilmu Sosial, Univeritas Negeri Semarang (Unnes) tersebut.
Iqbal berkata Moeldoko dengan sederet kasus dugaan Pelanggaran HAM tidak etis menghadiri acara Festival HAM Nasional. Ditambah lagi keberadaan Hendi sebagai Wali Kota Semarang juga sarat dengan kasus pelanggaran HAM.
"Karena itulah Kota Semarang tidak pantas menjadi tuan rumah Festival HAM Nasional. Sebab, Walikotanya terbukti banyak melakukan pelanggaran HAM. Dia sudah menggusur para PKL, seenaknya sendiri membongkar lapak dagangan PKL, mengusir sejumlah warga yang tinggal di Tambakrejo, Semarang Utara. Sehingga tindakan dia sangat arogan dan sama sekali tidak mencerminkan perlindungan bagi warganya," ungkapnya.
3. Komnas HAM sebut tidak mendapat kesempatan untuk merespons aksi Kamisan
Terkait dengan penolakan peserta aksi Kamisan kepada Moeldoko, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan kedatangan Moeldoko adalah hal spontan. Ia juga ikut menemani Moeldoko saat itu.
"Tidak ada rencana sama sekali sebelumnya. Kami hanya ingin mendengar, bertemu dan berdialog dengan kawan-kawan tersebut, sehingga pesan yang disampaikan, secara substantif bisa kami respons dan kami tindaklanjuti," ujar Beka dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).
Beka mengaku Moeldoko dan dirinya tidak bisa merespons tuntutan peserta aksi Kamisan karena tidak ada kesempatan.
"Kesempatan untuk kami merespons, menyampaikan sesuatu tidak ada. Sehingga, setelah situasi dirasa cukup, kami balik lagi ke venue Festival HAM untuk meneruskan agenda tersebut,"
Kendati begitu, Beka masih tidak mau mengaku bahwa Moeldoko tidak mendapatkan kesempatan berbicara lantaran peserta aksi menolah untuk mendengarkan.
"Kami melihat memang tidak ada kesempatan untuk bicara, sehingga kami memutuskan untuk sudah cukup mendengar dan memperhatikan apa-apa yang menjadi harapan mereka, sehingga kami balik lagi ke venue," tambahnya saat ditanya apakah kembalinya mereka karena diusir peserta aksi atau tidak.