Anak Tega Bunuh Ayah Kandung lalu Lukai Kakak, Langsung Sembunyi di Kamar Mandi seusai Kejadian
D'On, Malang (Jatim),- HC (37), seorang pria asal Dusun Krajan, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diringkus polisi seusai membunuh ayah kandungnya, Rabu (5/12/2022).
Tak hanya membunuh ayah, ia juga melukai kakak kandungnya.
Beruntung, kakak kandungnya berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka berat.
Kaur Umum Pemdes Jambangan, Sabar Santoso menyebut pelaku mulai kerap marah-marah seusai rumahnya direnovasi.
Diduga pelaku meras terganggu dengan kegiatan renovasi rumah tersebut.
Pembunuhan yang dilakukan HC berlangsung sekira pukul 07.00 WIB.
Saat ditanya, Sabar mengaku tak mengetahui detail pasti kronologi pembunuhan tersebut.
Ia hanya mengetahui korban ditemukan bersimbah darah di dapur rumah.
"Sekitar pukul 07.00 WIB kami mendapat laporan dari warga yang menemukan orang meninggal di dalam rumah," terang Donny, dikutip dari SURYA.co.id, Kamis (6/1/2022).
"Dari laporan tersebut kami segera datangi TKP. Kami menemukan ada 2 orang korban."
"Pertama korban meninggal (Suradi) karena luka bacok di leher dan pundak kana belakang."
"Sedangkan korban satunya (Ponimi) masih hidup dengan luka berat di bagian jari tangan korban," lanjutnya.
Sabar menjelaskan, kakak pelaku mengalami luka pada bagian tangan.
Aksi kejam itu berlangsung saat pelaku tiba-tiba marah sembari membawa celurit.
Tak lama berselang, celurit tersebut langsung ditebaskannya ke tubuh sang ayah.
Nahas, sang ayah langsung tewas di lokasi kejadian.
Kejadian itu sempat disaksikan oleh kakak pelaku, Ponimi.
Namun, Ponimi akhirnya juga turut menjadi sasaran amarah pelaku.
Meski sempat dibacok pada bagian tangan, Ponimi berhasil melarikan diri.
Diduga Depresi
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Dony Kristian Baralangi mengatakan pelaku diduga mengalami depresi.
Pelaku diamankan di lokasi kejadian.
Seusai membunuh ayah dan melukai kakaknya, pelaku langsung bersembunyi di kamar mandi rumah.
"Diduga kuat pelaku adalah anak kandung korban. Dugaan awal korban mengalami depresi tapi masih kami dalami," ucap Donny.
Hingga kini polisi belum bisa meminta keterangan pelaku.
Pasalnya, kondisi kejiwaan pelaku menyulitkan polisi untuk melakukan pemeriksaan.
"Terduga pelaku masih belum bisa dimintai keterangan," ujarnya.
"Saat proses wawancara dan interogasi di Polsek tidak berbicara sama sekali. Kondisi kejiwaannya terganggu jadi kami akan menggandeng rumah sakit jiwa."
"Barang bukti yang kami amankan ada satu bilah sabit yang diduga kuat digunakan pelaku, dengan dikuatkan keterangan saksi yang melihat terduga pelaku membawa sabit tersebut keluar dari rumah atau tempat kejadian perkara," tambahnya, dikutip dari Kompas.com.
(TribunWow.com)