Jenderal Andika Sudah Kantongi Penembak Pos Koramil Gome yang Tewaskan 3 Prajurit TNI, "Kami Akan Buru" Tegas Andika
D'On, Papua,- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut pihaknya tidak melakukan upaya hasutan yang membuat kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (27/1). Tiga prajurit TNI diketahui gugur akibat kebrutalan KKB di lokasi tersebut, yakni Serda Rizal, Pratu Baraza, dan Pratu Rahman.
"TNI tidak ada sedikit pun memprovokasi, tidak ada," kata Andika dalam keterangan persnya, Jumat (28/1).
Mantan KSAD itu mengatakan bahwa para prajurit di Pos Koramil Gome sedang bertugas rutin.
Namun, KKB tiba-tiba berlaku brutal dan menembaki pos tersebut. "Jadi, mereka yang memilih cara-cara yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan ini," tutur Jenderal Andika.
Menurut eks Pangkostrad itu, para pelaku penembakan harus mempertanggungjawabkan perbuatan yang sudah menewaskan tiga prajurit TNI. "Kami sudah memiliki beberapa nama para pelaku penembakan dan akan kami kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tutur Andika.
Sebelumnya, tiga prajurit TNI dinyatakan meninggal dunia akibat serangan KKB di Pos Koramil Gome pada Kamis kemarin, yaitu Serda Rizal, Pratu Baraza, dan Pratu Rahman.
Serda Rizal meninggal sesaat setelah KKB di Papua menyerang Pos Koramil Gome. Korban diketahui tertembak di bagian pinggang. Pratu Baraza tewas saat menjalani perawatan di Puskesmas Ilaga akibat tertembak di perut bagian bawah oleh KKB.
Namun, KKB kembali menyerang Pos Koramil Gome setelah kebrutalan awal yang menewaskan dua prajurit.
Dua prajurit tertembak, lalu dievakusi ke Puskesmas Ilaga. Satu dinyatakan kritis yaitu Pratu Saeful. Sementara itu, nyawa Pratu Rahman tak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia akibat serangan lanjutan KKB itu.
(ast/jpnn)