Tata Cara Mandi Wajib untuk Pria yang Benar
Dirgantaraonline.co.id,- Tata cara mandi wajib untuk pria dengan benar. Namun sebelumnya Anda peru tahu niat mandi wajib atau mandi junub.
Seseorang yang harus mandi wajib saat mengalami salah satu dari dua hal.
Pertama keluarnya air mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.
Kedua adalah jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak mengelarkan mani.
Persoalan mandi wajib perlu untuk diketahui, karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah.
Larang bagi orang yang dalam keadaan junub adalah, tidak boleh melaksanakan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, mengelilingi ka’bah, melafalkan ayat Al Quran dan menyentuh mushaf.
Niat
Semua sesuatu tentu berasal dari niatnya. Maka dari itu, termasuk pada pelaksanaan mandi wajib pun harus diawali dari niat.
Untuk bacaan niat mandi wajib:
"Nawaitul ghusla li raf’il janabati"
Artinya : “Saya berniat mandi untuk menghilangkan junub”.
Setelah itu bisa dilanjutkan dengan membaca bismillah, sebagai awalan untuk mensucikan diri. Hal tersebut disebabkan ada banyak “bismillah” jika dibacakan seorang muslim dalam aktivitasnya.
Membasuh Seluruh Anggota Tubuh Yang Zahir
“Ummu Salama RA, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana cara mandi, lalu beliau berkata, “Mandilah engkau ambil tiga raup air ke arah kepala. Kemudian ratakan diseluruh badan. Maka dengan cara itu, sucilah engkau” (HR Muslim).
Membasuh seluruh anggota tubuh termasuk kulit ataupun rambut dengan air serta meratakan air pada rambut hingga ke pangkalnya.
Selain itupun wajib membasahi ke seluruh badan termasuk rambut, bulu yang ada pada seluruh tubuh, telinga, juga kemaluan pada bagian belakang ataupun depan.
Rambut Dalam Kondisi terurai
Untuk mandi wajib, maka pada bagian rambut perlu dalam kondisi yang terurai atau tidak terikat.
Hal itu perlu dilakukan untuk mensucikan seluruh badan, sedangkan jika terikat maka tidak sempurna untuk kebersihannya.
Mandi di Air Yang Mengalir
“Janganlah seseorang untuk yang junub mandi didalam air yang tenang. Orang banyak bertanya. Wahai abu hurairah bagaimanakah yang seharusnya dia lakukan? Abu hurairah menjawab, ambil air. Dengan tangan atau bekas kecil beserta niat mengambil sekiranya air itu sedikit, supaya tidak terjadi musta’mal yang menyebabkan bersentuhan dengan tangan, ambil sedikit air dari sebelum berniat mengangkat janabah. Kemudian berniat, membasuh tangan, dan ambilah air seterusnya dengan tangannya itu”.
Dalam hadits yang tertulis di atas dijelaskan bahwa semestinya muslim yang akan melaksanakan mandi wajib untuk menggunakan air yang mengalir.
Demikian tadi bacaan doa dan tata cara pelaksanaan mandi wajib.